[34] Game

2.4K 176 194
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😚😙

Warning! 18+ skip ya kalo masih mau polos :")

Fiona's POV

Harry mencium ku dengan penuh napsu, merasakan tangannya mencengkram erat pinggangku dan memainkan sebelah dadaku. Aku berusaha mati-matian menahan desahanku agar Nova tidak terbangun, Dia baru saja jatuh tidur dan Aku tidak ingin membangunkannya, Ia akan sangat mudah bangun jika tidurnya belum terlalu nyenyak.

Aku memainkan rambut Harry dengan tanganku, melingkar kan tanganku pada lehernya dan merasakan Harry semakin kasar mencium ku. "Ambil birth control mu," ujar Harry tiba-tiba, melepaskan ciumannya membuatku mendecak kesal, Aku dengan cepat bangkit menuju Laci kamar Harry, mengambil satu buah pil birth control ku dan menelannya dengan air mineral yang biasa ku sediakan sebelum tidur.

"Ini bukan masa subur ku, Kau tidak perlu cemas, Aku tidak akan menuntut tanggung jawabmu jika suatu saat Aku hamil, itu akan menjadi anak Finn," ujarku, membuat rahang Harry mengeras seketika, Aku mengernyitkan dahiku melihatnya yang tampak akan marah. Kenapa Ia harus marah?

"Bukan itu masalahnya. Kau pikir Aku bukan Pria yang bertanggung jawab, huh? Semua ketidak mungkinan bisa terjadi, entah itu dimasa subur mu atau tidak, Aku hanya tidak ingin Kau mengandung anakku disaat Kau masih terikat dengan Pria itu, Kau pikir Aku rela anakku diakui olehnya? Fvck him," umpat Harry, Aku jelas mendengar nada tersinggung dan marah yang keluar dari bibirnya tersebut. Sadar bahwa Aku baru saja melukai perasaanya, Aku menggigit bibir bawah ku dan menoleh padanya.

"M-maaf," ujarku kecil, merasa bersalah akan apa yang telah ku katakan tadi padanya, Aku akui itu memang sedikit kasar, Aku merangkak mendekat padanya dan duduk dipangkuannya, meraih bibirnya dan menciumnya, kuharap Ia tidak terlarut pada rasa kesalnya.

Aku bisa melihat kulit Harry mulai memerah, entah karena rasa emosinya akibat ucapanku tadi atau karena napsunya, kupikir karena keduanya. Aku mendesah kecil, merasakan Harry menekan pinggul ku membuatku bisa merasakan benda miliknya yang mengeras dibawah ku. "Ahh," Aku mencengkram bahunya, duduk diatas pangkuannya dan bertumpu pada lututku, Aku menggerakkan pinggulku diatas pinggulnya, membuat celana dalamku terasa basah.

Harry mencengkram erat pinggulku, menggerakkan pinggulku lebih keras dengan tangannya. Aku menahan desahanku, menggigit bibir bawahku yang membengkak akibat lumatan Harry tadi. "Mendesah, Sayang. Jangan ditahan," ujar Harry, mengecup bibirku dan menenggelamkan wajahnya di lekukan leherku.

Aku melirik pada Nova yang tertidur nyenyak, memberanikan diriku untuk mengeluarkan desahanku, Aku terus menggerakkan pinggulku diatas milik Harry yang sudah terasa membesar dan keras. Harry memegang ujung gaun tidurku, "Angkat tanganmu, babygirl," ujar Harry, Aku menurut dan mengangkat tanganku, Harry meloloskan gaun tidurku melewati lengan dan kepalaku, melemparnya sembarang membuatku hanya memakai celana dalam yang sudah sangat tidak layak pakai karena terasa amat basah.

Mata Harry tampak berbinar kala melihat buah dadaku didepan matanya, Dia menjilat bibir bawahnya dan menggigit bibir bawahnya dengan sangat panas. "Kau indah sekali, Sayang," Harry memuji ku, membuat pipiku memerah dan merasakan tangannya bermain didadaku, persis seperti Nova saat ingin tidur. Bedanya adalah tangan Nova kecil dan mungil sedangkan Tangan Harry besar dan meremasku dengan keras.

"Ahhh!" Aku mengelinjang, merasakan Harry mencubit milikku dengan gemas dan memasukkannya kedalam mulutnya. Aku melingkar kan tanganku di lehernya, menggoyang pinggulku pada miliknya yang juga masih terbungkus bokser. "Uh!" Aku tersentak, merasakan Harry menampar pipi bokongku dengan cukup keras.

Harry mengambil buku panduan seks miliknya yang masih tampak baru dan yang membuatku kian bingung adalah dua buah dadu yang Ia ambil dari dalam lacinya tadi. "D-dadu?" tanyaku bingung.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang