[80] Joy

1.3K 161 77
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😚😙😘

Author's POV

Fiona menghela napasnya untuk mencoba tenang, menggenggam tiga buah testpack dengan jenis dan merk yang berbeda di tangannya. Berdoa dalam hati agar harapannya selama ini terkabul, berdoa agar dua garis tersebut muncul di benda yang sekarang sedang Ia genggam.

"Cobalah, Fiona. Apapun hasilnya itu adalah pemberian dari Tuhan," bisik Harry, mengusap punggung Fiona yang mulai terlihat khawatir dan berharap-harap cemas dengan hasil yang akan muncul. "Aku tunggu disini, okay?" ujarnya dan Fiona mengangguk kecil.

Harry memberikan senyuman semangat pada Fiona, mengingatkan Fiona pada saat Ia audisi di Flames Kitchen dulu, Harry sering memberikannya senyum semacam ini sebelum Ia audisi. Fiona ikut tersenyum, tak lama Ia terkekeh kecil menampakkan gigi giginya dan Harry tidak bisa menahan untuk memuji betapa cantik dan menggemaskannya Wanita ini, "Terima Kasih, Harry," ujar Fiona, berjinjit dan mengecup bibir Harry singkat lalu langsung masuk kedalam Toilet.

Harry menunggu didepan pintu Toilet, meskipun Ia tampak tenang dan selalu menyemangati Fiona, didalam hatinya Ia juga berdoa dan sangat berharap untuk mendapatkan buah hati kembali, walaupun Ia tidak ingin terlihat terlalu mengharapkannya dihadapan Fiona, jika Ia melakukan itu, Ia takut Fiona akan semakin stres dan sedih jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan mereka.

Satu menit, dua menit, tiga menit, hingga hampir lima belas menit Harry menunggu. Tidak ada suara dari dalam membuat Harry mengetuk pintunya, "Sayang," panggil Harry dan tak lama pintu terbuka.

Pintu terbuka lebar, menunjukan Fiona yang menggenggam tiga buah testpack tadi dengan air mata yang bercucuran, terisak dan Harry segera merangkulnya, membawanya untuk duduk di pinggiran kasur. Harry belum melihat hasil testpack tersebut, namun ketika melihat Fiona menangis terisak seperti itu membuat Harry yakin percobaan kedua ini kembali menunjukan negatif, bahwa Fiona belum mengandung untuk sekarang.

"Tak apa, Fiona. Nanti Kita coba lagi, ini yang terbaik untuk Kita dari Tuhan. Kau tidak perlu bersedih, Sayang," ujar Harry, mengelus punggung Fiona dan memeluknya erat.

Fiona mendongak, menatap bingung pada Harry, terdiam beberapa detik dan langsung mengusap air matanya. "Aku positif, Harry! Aku hamil!" pekiknya, menunjukan ketiga testpack ditangannya pada Harry dan Harry langsung terdiam bingung, merebut testpack tersebut dari tangan Fiona dan langsung membaca hasilnya. "Kau tidak senang Aku hamil?! Apa maksudmu berkata seperti itu? Aku tidak sedang bersedih!" ujar Fiona dengan sebal, meletakkan kedua tangan di pinggangnya dan melotot pada Harry.

"Oh Tuhan, Terima kasih," lirih Harry, segera memeluk tubuh Fiona sambil tertawa kecil. "Terima kasih, Sayang. Aku tau ini akan terjadi," bisik Harry dan Fiona terkekeh.

"Happy Father's Day, Daddy Harry! Hari Ayah ke empat untukmu!" pekik Fiona dan Harry terdiam, menyadari hari ini adalah Hari Ayah dan mengembangkan senyumannya. Kenapa bisa kebetulan sekali?

"Kado terbaik di hari Ayah!" ujar Harry menggenggam erat ketiga buah testpack yang menunjukan tanda positif lalu mengecup testpack tersebut.

Fiona tertawa, menarik benda tersebut dari bibir Harry, "Ini bekas air kemih ku, kau jorok," ujar Fiona dan Harry mengedikkan kedua bahunya, menarik Fiona kedalam pelukan eratnya untuk beberapa menit.

Harry menarik diri dari pelukan, "Lalu kenapa Kau menangis terisak tadi? Aku pikir hasilnya negatif karena Kau menangis seperti itu," ujar Harry dan Fiona terkekeh, mengusap air mata dipipinya.

"Aku terharu, Harry. A-aku sangat sedih dengan hasil bulan lalu dan akhirnya benda ini menunjukkan garis duanya. Akhirnya Kita bisa mendapatkan ini di bulan kedua pernikahan Kita," lirih Fiona. Menelusup kan tangannya ke pinggang Harry dan memeluk Suaminya dengan erat.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang