[27] Punishment

5.4K 210 126
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg bacaaa 😗😚😘😙

Warning! 18+

Fiona's POV

Setelah tiga tahun, Aku akhirnya kembali memasuki Rumah Harry. Aroma Rumah ini masih tetap sama, dengan furnitur mewah dan indahnya, setiap sudut Rumah ini tentu saja masih sangat melekat dengan rapi di kepalaku. Masa-masa kehamilan ku dulu ku habiskan di Rumah ini.

"Uhh!" Aku mengelinjang kaget, merasakan tamparan Harry pada bokongku. Hal itu berhasil membuatku yang sedang melamunkan isi Rumah ini menjadi tersadar, Aku melingkarkan tanganku pada lehernya, melingkarkan kakiku lebih erat di pinggangnya. Aku tidak mau jatuh di gendongannya ini.

Harry membawaku ke dapur, menghidupkan lampu dapur dan Aku menatap dapur indah ini. Oh Tuhan, Aku tidak pernah sadar ternyata Aku benar-benar merindukan Rumah ini, Rumah yang sangat nyaman bagiku dan saat Aku memasuki Rumah ini kembali setelah tiga tahun, akhirnya Aku sadar jika Aku sangat merindukan Rumah ini.

"Kita lihat apa yang telah Kau lakukan tadi, Perempuan Nakal," ujar Harry, meletakkan tubuhku diatas Kitchen Island yang berada ditengah-tengah dapurnya dan menarik kakiku hingga bokongku berada di pinggiran Meja Kitchen Island ini.

Aku terhentak, merasakan semilir angin menyusup memasuki daerah selangkanganku saat Harry menyingkap Rokku. "Uhh!" Aku mengelinjang geli, merasakan jari-jari Harry tidak sengaja menyentuh klitorisku saat Ia melepaskan celana dalamku yang sudah basah.

Aku menyangga kedua tubuhku dengan kedua siku, melihat apa yang Harry lakukan dibawah sana. Dia menatap kemaluanku dengan tak suka, tatapan tajam Ia berikan ke bagian bawah diriku. "Kau benar-benar mengeluarkannya, Fiona," ujar Harry, menatap wajahku dengan tatapan tajamnya, Ia seolah ingin menerkam ku saat ini juga. "Siapa yang menyuruhmu melakukan itu?" Harry menegakkan tubuhnya, membuatnya terlihat tinggi menjulang diatasku.

"T-tidak ada, A-aku hanya tidak nyaman menggunakan---aahh!" tanganku terasa lemas, membuatku menepelkan seluruh tubuhku diatas kitchen island, merasakan Harry membuka kedua pahaku lebar-lebar dan memasukan dua jarinya.

"Dimana Kau menyimpannya?" Aku menggigit bibir bawahku lalu menggeleng, Aku tidak akan memberi tahu nya dimana Aku meletakkan Vibrator itu. "Beritahu Aku, bicara!"

Dia menyuruhku berbicara disaat yang bisa ku lakukan hanyalah mendesah! Aku bahkan merasakan gaunku sudah tidak berbentuk lagi, lengan gaunku sudah turun menampilkan pundak telanjangku. "Oohh, Ha-harry. Ahhh, nggh!" Aku mencengkram tangannya, merasakan jari-jarinya benar-benar brutal didalamku.

Aku mendongak, merasakan kenikmatan yang tidak pernah kurasakan dengan lelaki manapun, bahkan Suamiku sendiri. Aku sering bercinta dengan Finn, itu benar, namun kenikmatan semacam ini tidak pernah Finn berikan padaku. Suamiku itu hanya melakukan seks biasa dan Aku tidak mengharapkan apapun darinya selain kewajiban kami sebagai pasangan suami istri dan Aku ingin memiliki anak. Namun fantasi-fantasi gila ini terpenuhi oleh Pria ini, Ayah Nourette, cinta pertama ku.

Harry menunduk, mendekatkan wajahku dengan wajahnya dan melumat bibirku yang terbuka akibat terus mendesah, Aku hampir menjerit jika saja Ia tidak menyumpal bibirku dengan bibirnya saat Dia menambahkan satu jari lagi. Ini lebih luar biasa daripada Vibrator tadi.

Aku melingkarkan tangan kananku di tengkuk Harry, memainkan rambutnya dan membalas ciumannya dengan tak kalah brutal, Aku merindukan bibirnya. Selama dua minggu Kami tidak bertemu dan tidak bertegur sapa, "Nggh," Aku menggeliat geli, merasakan tangannya melambat didalam kemaluanku. "P-percepat, H-ahh, Harry!" Aku melepaskan ciumannya, memohon padanya untuk mempercepat jarinya didalam diriku, Aku hampir sampai!

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang