[49] Change

1.1K 190 270
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😚😘😙

Author's POV

Fiona turun dari Mobil Mace dengan perasaan sangat bahagia, tenang dan lega yang tidak pernah Ia rasakan sebelumnya. Ia benar-benar merasa lebih bebas, tidak pernah Ia merasa sebebas ini sebelumnya, seolah Ia baru saja keluar dari sebuah kabut hitam yang tebal dan akhirnya Ia kembali bisa bernapas dengan segar kembali.

Mace menyusulnya, mereka masuk kedalam Rumah Orang Tua Fiona dan menemukan Ivy, Ibu Fiona, Ayah Fiona, Bibi May dan Nova yang menunggu mereka di Ruang Tamu dengan wajah cemas. Ibu Fiona adalah orang pertama yang berdiri saat menyadari Fiona pulang, "Bagaimana sidang nya?" tanya Ibu Fiona dan Fiona tersenyum.

"Aku sah bercerai dengan Finn. Syukurlah ini berjalan lancar, Terima kasih kalian semua," ujar Fiona, menitikkan air mata leganya dan memeluk tubuh Ibunya dengan erat.

Membutuhkan waktu sekitar sebulan untuk menuntaskan masalah penceraian Fiona dan Finn, mulai dari mengurus berkas-berkas, pengacara dan sidang-sidang lainnya. Fiona sangat bersyukur karena kelancaran penceraiannya yang tidak berbelit-belit dan tidak menghabiskan waktunya.

"Syukurlah, Kami senang sekali. Kau pantas mendapatkan yang terbaik," ujar Ayah Fiona, merengkuh tubuh Anak sulungnya dengan erat, mengecup dahinya dengan penuh kasih sayang. Ayah Fiona tidak melarang penceraian ini setelah mendengar cerita-cerita Fiona selama ini, tentang Dirinya, tentang Finn dan tentang Rumah Tangga mereka. Mereka semua menghargai keputusan yang Fiona ambil.

Mace tersenyum melihat pemandangan didepannya. Menoleh pada Ivy yang tetap duduk di Sofa, hanya memerhatikan Fiona yang memeluk kedua orang tuanya, Mace memutuskan untuk duduk disebelahnya. "Fiona resmi bercerai dengan Finn," ujar Mace dan Ivy mengangguk kecil.

Fiona melepaskan pelukannya pada Ayah dan Ibunya, menoleh pada Ivy dengan sangat canggung. Selama sebulan Ia tinggal disini, mereka sangat hemat berbicara, hanya berbicara hal yang penting saja seperti Siapa yang akan mengantar atau menjemput Nova dan hal mendesak lainnya. "I-ivy," panggil Fiona, duduk dengan canggung disebelah Ivy, menyentuh lengan Kakak sepupunya tersebut dengan ragu-ragu. "Kau memaafkanku?" cicit Fiona, Mace berusaha menahan tawanya melihat Ivy dan Fiona seperti dua saudara yang sedang bertengkar karena berebut mainan.

Ivy melirik kearah Fiona dan mengangguk ragu, perlahan mereka mendekat dan Fiona bisa melihat mata Ivy yang mulai berkaca-kaca, Ivy merengkuh erat tubuh Fiona, begitupula Fiona yang langsung memeluk Ivy, "Aku merindukanmu!" ujar Ivy, menenggelamkan wajahnya pada bahu Fiona dan terisak disana. "Maafkan Aku karena Aku telah mendiamimu, Fiona. Aku menyayangimu," ujar Ivy dengan isakan kecilnya.

"Aku juga menyayangimu," Fiona tersenyum mengucapkannya.

Fiona melepaskan pelukan mereka, mengusap air mata masing-masing dan menyadari jika Ibu dan Ayah mereka sudah tidak ada di Ruangan ini lagi. Fiona dan Ivy terkekeh kecil, begitupula dengan Mace yang menatap genit pada Fiona, "Fiona janda, yeay!" pekik Mace, menaikkan tangannya ke udara tanda Ia sangat senang.

"Fiona janda! Fiona janda!" jerit Ivy senang, menggoyangkan tubuh Fiona dengan sangat gembira.

Fiona mengibaskan rambutnya sombong, "Aku bukan janda, Aku gadis," ujarnya sambil menatap sinis pada Mace dan Ivy.

Mace menyentil dahi Fiona dengan kesal, "Ingat, anak satu," ujar Mace dan Fiona terkekeh.

Ivy mengangguk kecil, "Sebenarnya jika dibilang Fiona gadis, orang pasti percaya, karena saat dengan Finn, mereka seperti bukan sepasang Suami Istri," ujar Ivy dan Mace tertawa keras mendengarnya, Mace mengangguk setuju pada Ivy, mengguncang lengan gadis itu dengan keras.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang