[12] Rough

3.8K 209 268
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca 😘😚😙😗

Warning!! Skip aja ya yg merasa masih suci :")

Fiona's POV

Aku berusaha mengatur napasku yang tersendat sedari tadi, merasakan Harry meletakkan tubuhku dengan sangat lembut diatas kasur. Sial, Dia sangat panas dan tampan, Aku melingkarkan kakiku di pinggulnya, menarik tengkuknya dan menyatukan bibir kami, melumat bibir yang sangat-sangat kenyal tersebut dengan penuh keinginan.

Aku mendengar Harry terkekeh kecil diantara ciuman kami, He fvcking chuckles. Merasakan kasarnya ciuman kami, Aku merasa sangat munafik, Aku ingat saat Aku menampar nya dipertemuan pertama kami beberapa minggu lalu dan mungkin tadi Ia tertawa karena mengejek hal tersebut. Namun Aku menemukan diriku yang tidak peduli, disinilah Aku, seorang Istri dari lelaki lain yang bercumbu dengan Lelaki yang dulu pernah menghamilinya. "Calm down, Aku ingin menikmati bibirmu," ujar Harry, mengecup-ngecup kecil bibirku yang sudah terasa membengkak yang mana itu membuatku gemas.

Aku tidak tau sedang dalam Periode apa Aku sekarang, entah periode mania, hipomania, depresi atau campuran. Yang jelas Aku menemukan diriku yang dipenuhi napsu kala merasakan Harry mulai menggodaku tadi, jari-jarinya saja bisa membuat hormon seksual ku meningkat seolah Aku sedang dalam periode Mania. Aku dibuat seperti Jalang kehausan olehnya.

Aku meraba perut kotak-kotaknya yang keras, dipenuhi otot hingga ke dadanya. Mengeluarkan desahan ku kalau merasakan Harry meremas dadaku dari luar kaos ku. Sekarang Aku yang terkekeh melihat Harry yang kesal akan bra-ku yang membuatnya tidak dapat langsung menyentuh kedua gundukanku, "Fvck this Bra," umpat nya, Aku dengan kekehan ku melepaskan Kaos ku, membuat mata hijau lelaki ini berbinar dan tak lama kemudian menggelap. "Let me take off your Bra," ujarnya dan Aku menurut, Aku melengkungkan punggungku dan merasakan Harry melepaskan kaitannya dengan satu kali usaha dan langsung menariknya kasar melewati lenganku.

Aku telanjang dada sekarang, belum sempat Aku melihat reaksi Harry terhadap dadaku, Aku terlebih dahulu mendesah keras merasakan mulutnya sudah menyerbu terlebih dahulu. "Aahh, H-harry!" Sial, Harry benar-benar tau caranya membuatku menjerit secara tiba-tiba.

"Yes, baby? Keep moan My Name," ujarnya didepan dadaku, memainkan puncaknya dengan gigi-giginya membuatku semakin menggeliat tak karuan.

"O-ooh!" Aku menunduk, melihat Harry menggigit ujung ku dan menariknya dengan giginya. Ini sedikit sakit namun Harry tau bagaimana cara mengubah itu menjadi rasa nikmat yang luar biasa.

Harry seperti teralihkan dengan sesuatu, membuatnya melepaskan mulutnya yang sedang asik mengisap dadaku, "Kau sudah meminum obat mu malam ini?" tanya Harry dan Aku mengangguk cepat. Kenapa Ia sempat-sempatnnya menanyakan hal tersebut bahkan saat Ia tampak sangat terangsang?

"Sudah."

Harry mengangguk, mengecup bibirku kecil lalu berucap, "Bagus."

Mendengar kata obat, Aku jadi ingat dengan Pil KB-ku, Aku menahan tangan Harry yang hendak membuka Hotpants- ku, "Sebentar," ujarku membuat Harry mendongak, menatapku bingung.

"Aku melupakan Pil Birth control ku," ujarku, melihat Harry menghela napasnya dan ada kilatan kecewa dimatanya, Kenapa Ia kecewa?

Harry mengangguk, beringsut dariku dan membantuku mengambil Pil tersebut didalam pouch obatku, Harry mengambilkan sebotol air mineral yang ada di nakas dan memberikannya padaku.

Sembari Aku meminum Pil ini, Aku berusaha menahan mati-matian untuk tidak tersedak air dan pil, merasakan Harry membuka celanaku dan memainkan jarinya dibawah sana. Aku menutup botol dengan rapat, mendongak menahan desahan ku dengan menggigit bibir bawah ku. "Moan!" perintah Harry, sial bahkan jarinya saja terasa memenuhi kemaluanku.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang