[17] Back to London

1.3K 183 214
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg bacaa 😘😗😙😚

Author's POV

"Nova anakku!" pekik Mace, melihat Nova yang sedang memakan Biskuit rasa kacang miliknya. Balita kecil bermata biru itu mengembangkan senyumannya, melihat Fiona dan Mace masuk kedalam Rumahnya.

"Mama Mace!" pekik Nova, berlari kearah Mace dan merentangkan tangannya menyambut Mace, sedangkan Mace langsung mengangkat Tubuh Nova ke Gendongannya.

Fiona bergidik geli mendengar panggilan Nova pada Mace, yang mengajari Nova seperti itu adalah Mace sendiri. Mace yang menyuruh Nova untuk memanggil dirinya dengan sebutan Mama dan sepertinya orang-orang tidak masalah, namun justru Fiona yang merasa geli dengan panggilan tersebut.

"Aku merindukanmu, Sayang," ujar Mace, mencubit pipi Nova membuat Nova menarik tangan Mace dari Pipinya.

"Nova juga," ujar Nova dengan cadel nya, dia menyengir dengan pipi yang dihiasi selai kacang.

"Nova tidak rindu Aku?" tanya Fiona, memajukan bibir bawahnya cemberut dan Nova langsung meminta turun dari Gendongan Mace, berlari kearah Kakaknya tersebut dan memeluk kaki Fiona.

"Nova rindu Mommy!" Fiona tersenyum, mengangkat Tubuh Nova kedalam gendongannya dan menjawil hidung Adik tersayangnya tersebut

"Aku memiliki hadiah untukmu dan juga Harry memberikanmu oleh-oleh dari Maladewa," ujar Fiona dan Nova menepuk tangannya senang.

"Mana?!" pekik Nova girang, rambutnya yang di kuncir dua samping kiri dan kanan bergoyang membuat Fiona semakin gemas.

Mace duduk di Sofa ditemani Ivy yang baru saja turun dari lantai dua, mereka mulai berbicara sambil berbisik-bisik, entah tentang skincare, makeup, ataupun bergosip dengan Selebriti.

Fiona duduk di samping Ivy, mengambil satu kotak yang dibungkus dengan kertas bermotif corak-corak khas Maladewa pemberian dari Harry untuk Nova. Nova bertepuk tangan dengan girang, "Nova ingin buka," ujar Nova dan Fiona mengangguk setuju, memberikan kotak itu pada Nova dan Nova dengan tidak sabar membukanya.

Fiona tersenyum sambil menahan tawanya melihat Ekspresi Nova yang sangat menggemaskan, membuka kotak tersebut dan Nova mencengangkan Mulutnya, "Wow!" Nova mengambil satu kalung yang dihiasi bebatuan berwarna biru khas Maladewa. Menoleh pada Fiona dan menyengir. "Pasang di leher Nova," ujarnya dengan cadel, memberikan kalung itu pada Fiona dan meminta Fiona memasangkannya.

"Bilang apa?" tanya Fiona.

"Terima kasih," ujar Nova, menunduk melihat kearah kalung yang melingkar di Lehernya, "Nova ingin telfon Harry."

Nova mengambil beberapa hadiah yang diberikan Harry, sebuah hiasan dari cangkang kerang serta sebuah Kotak musik dengan isian air yang didalamnya di desain seperti Pantai.

Fiona menurut pada Nova, mengeluarkan ponselnya dan menelfon Harry, panggilan video dan Fiona berdoa semoga Harry menerima panggilannya.

"Hallo Fiona?"

"Harry!" pekik Nova senang, menunjukan kalung yang ada di lehernya. "Terima kasih, Nova suka," Nova menunjukan gigi-gigi kecilnya, dengan suaranya yang khas anak kecil, di usia yang ke tiga tahunnya, Nova adalah salah satu anak yang sangat cerewet, tipikal balita perempuan.

Harry tersenyum lebar, tertawa dari ujung sana. "Nova suka?" tanya Harry dan Nova mengangguk, "Nanti Aku bawakan yang lain mau?"

"Mau! Tapi memangnya Daddy dari mana?" tanya Nova dan Fiona menyenggol lengan adiknya kecil.

"Harry," koreksi Fiona dan Nova hanya terkekeh kecil. Fiona menggeleng melihat adiknya yang sangat latah mulut.

"Aku dari Maldives, besok Aku pulang."

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang