[10] Shock

1.9K 216 384
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca 😚😙😗😘

Author's POV

Fiona duduk di Sofa yang terdapat di Penthouse Harry, memerhatikan Lelaki itu mondar-mandir berbicara dengan Telfonnya. Fiona sendiri tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Harry, suaranya kecil dan Fiona tidak bisa mendengar dengan jelas.

Fiona menopang dagunya dengan tangannya, memerhatikan dari ujung ke ujung Penthouse Harry yang amat terang dan benar-benar indah, Ia masih takut dengan pemandangan luar dalam yang sangat memanjakan matanya. Apa yang ada didalam Pikiran Harry sehingga Ia bisa memiliki Penthouse super mewah ini? Kekuatan bisnis milik Keluarga Styles benar-benar turun pada otak Harry.

Fiona berdiri, mata Harry langsung menangkapnya dengan was-was, mengingat wanita itu sudah beberapa kali melakukan usaha untuk kabur dari tangannya. Mata Harry mengawasi gerak-gerik Fiona, ternyata Fiona berjalan kearah Balkon, Harry langsung lega setelahnya dan kembali berbicara melalui Ponselnya.

Fiona melihat pemandangan dari Balkon Penthouse Harry yang sangat tinggi, Ia hanya bisa meringis membayangkan dirinya jatuh dari atas, Fiona memang aneh, Dia sangat suka membayangkan dirinya jatuh namun akhir-akhirnya dia sendiri yang meringis ketakutan. Balkon Harry pas menghadap kearah laut, membuat Fiona bisa memerhatikan Laut yang mulai tenang, tidak pasang seperti pagi tadi.

Fiona menoleh kebelakang, kearah Ruangan tadi dan melihat Harry masih menelfon, Fiona menghela napasnya kecil, Ia tidak tau apa yang direncanakan Harry. Kenapa Harry masih sempat-sempatnya mengganggu dirinya disini, Ia ingat sekali Harry berkata jika Ia akan ke Luar Kota untuk mengurusi pekerjaannya. Namun nyatanya apa, Ia justru sempat-sempatnya mengganggu Fiona disini.

Fiona kembali berbalik, membuka Ponselnya dan mengirim Finn sebuah pesan, menanyakan suaminya itu dimana Ia sekarang berada. Namun Fiona menghela napasnya jengah karena Nomor Finn tidak aktif, mungkin Finn masih ada didalam Pesawat dan belum mengaktifkan Ponselnya.

Fiona tersentak kaget merasakan seseorang memeluknya dari belakang, tidak perlu menoleh kebelakang, Fiona tau siapa yang memeluknya. Pastilah Harry, yang ada didalam Penthouse ini hanya Harry dan dirinya. "Barangmu sudah ada didalam Kapal," ujar Harry membuat Fiona lagi-lagi terkejut.

"Apa?!" Fiona berbalik, melihat Harry berdiri menjulang tinggi didepannya. "A-apa maksudmu?! Kau membawa barangku kemana?!"

"Tenanglah, nanti Kau akan bertemu dengan barang-barang kesayanganmu itu," ujar Harry, memutar kedua bola matanya melihat reaksi Fiona. "Ayo bersiap," ujar Harry dan Fiona menggaruk kepalanya kasar, merasa sangat bingung. Ia benar-benar tidak tau apa-apa sekarang.

Harry menarik tangan Fiona untuk masuk kedalam Penthouse mereka, memberikan Fiona satu jaket kulit milik Harry dan Fiona menurut, memakai Jaket kulit tersebut dengan rasa bingung yang luar biasa di kepalanya. "Kita akan kemana?" tanya Fiona.

"Ke Hatimu." Fiona mendecak kesal atas ucapan cheesy dari Harry yang terdengar murahan, membuatnya dengan spontan melayangkan tangannya kearah pipi Harry namun lelaki itu langsung menangkap tangannya. "Mau apa kau?"

Fiona mendecak lalu menghempas tangan Harry, "Aku tidak ingin ikut, Aku ingin disini!" teriak Fiona dan Harry menghela napasnya jengah.

"Fiona, percaya padaku. Kau tidak akan menyesal mengikuti Aku, ayo," Harry menggandeng tangan Fiona dan Fiona menggeleng.

"Tidak mau. Aku ingin Finn," rengek Fiona, menjauhkan tubuhnha dari Harry dan mencari ponselnya, mengetikkan sesuatu guna mencari kontak suaminya. "Finn," rengek Fiona lagi, menggoyang-goyangkan tubuhnya. Sungguh, bagi Harry Fiona tampak seperti ponakan Harry yang berusia lima tahun saat merengek seperti ini.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang