15. Alga atau Nagan

435 34 4
                                    

There will always be a wound healer, but at this rate who is my wound healer?
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

HAPPY READING🍃

Gita sedang menatap ponselnya, memperlihatkan pesan yang dikirim oleh Nagan beberapa saat yang lalu.

Malam ini sibuk? Keluar yuk ke cafe, sebagai tanda pertemanan

Gita menghela napas, memejamkan matanya dalam waktu yang lama hingga ia merasakan seseorang duduk di sebelahnya. Gita membuka mata dan menampakkan Alga di sana, tersenyum padanya.

"Pergi aja," ucap Alga, "mau perbaiki semuanya kan? Pergi aja, mungkin ini langkah selanjutnya," lanjutnya.

"Nggak semudah itu mas," ucap Gita.

"Kalimat ngga semudah itu udah aku dengar sewaktu sebelum kamu memilih untuk berani bertemu om Herman dan tante Rita," ucap Alga.

Gita menghela napas, menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu memejamkan matanya, sedangkan pikirannya sedang berpikir keras.

"Dia hanya bilang sebagai tanda pertemanan, bukan tanda balikan. Dia mungkin mau mencari tahu tentang diri kamu yang sebenarnya, ikutin aja, Git, biar semuanya bisa cepat selesai, biar kamu bisa segera bebas dari sini," ucap Alga.

Gita membuka mata, menatap Alga yang sedang menatap langit sambil tersenyum.

"Kesempatan nggak datang dua kali, Git. Maaf, aku selalu melibatkan rasa cemburu yang bahkan tidak aku mengerti," ucap Alga sembari berlalu pergi.

Gita menatap kepergian Alga. Ini sudah secara terang terangan atau masih hampir terang terangan Alga mengungkapkan soal hatinya? Gita benar benar dibuat bingung harus melakukan apa.

"Ambil satu langkah dan mengulanginya akan membuatmu bisa segera tiba ke tujuan."

Kata kata itu dari Arlan, ia selalu bilang seperti itu pada Gita. Gita tersenyum tipis, mungkin memang ini langkahnya untuk memperbaiki semuanya tapi Gita juga akan tetap membuat Alga dan lainnya tidak merasa kehilangan dirinya nanti.



Gita telah memutuskan, malam ini ia akan bertemu dengan Nagan di cafe, namun Aska ikut dengannya. Permintaan Aska? Bukan, tapi permintaan Aiya. Gita juga sedikit heran, tumben Aska biasa saja saat tahu dirinya akan pergi.

"Kamu mau pisah meja atau bareng?" tanya Gita pada Aska.

"Pisah aja," jawab Aska yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Tak lama kemudian mobil berhenti tepat di depan cafe, keduanya turun dari mobil dan Aska lebih dulu masuk untuk mencari tempat yang sedikit jauh dari tempat Gita dan Nagan. Gita memperhatikan Aska yang sedang menatap Nagan tajam, sepertinya Aska mencoba biasa saja karena di suruh oleh Alga. Gita berjalan menghampiri Nagan lalu duduk di hadapannya.

"Udah lama?" tanya Gita.

"Nggak juga," jawab Nagan.

Gita mengangguk, lalu mereka berdua mengobrol banyak hal.

"Alga kenapa nggak ikut?" tanya Nagan.

"Dia jagain anak anak di rumah," jawab Gita.

"Seorang ayah yang bertanggung jawab," ucap Nagan.

Gita pun hanya tersenyum dan mereka lanjut mengobrol. Gita melirik Aska sesekali karena Gita tahu sedari tadi Aska terus memperhatikan mereka berdua.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang