21. Kehilangan Lagi?

347 29 1
                                    

Should it happen again?
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

HAPPY READING🍃

Gita berlari di koridor rumah sakit bersama dengan Novi, Aska dan juga Aiya. Segala rasa cemas hadir pada diri Gita, ia benar benar kalut saat ini dan yang hanya ingin ia pikirkan cuman Mira. Gita melihat Adnan, Alga dan Hilza yang berdiri tepat di depan ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat).

"Alga?!"

Pandangan ketiga orang yang berada di depan IGD tersebut langsung mengarah pada Gita, Novi, Aska dan Aiya.

"Bagaimana keadaan mama?"

"Bagaimana Mira?"

"Mama baik baik aja kan?"

Alga menatap Gita, Gita pun menatap Alga, Gita merasa Alga benar benar butuh seseorang saat ini. Gita berjalan mendekat dan seketika Alga memeluknya erat.

"Mama, Git, mama!"

Suara itu tidak seperti biasanya terdengar bergetar dan sangat takut. Sebut saja Alga lemah tapi jika menyangkut seperti ini entah itu wanita ataupun lelaki, dua duanya bisa saja menangis karena merasa tersiksa.

"Mama bakalan baik baik aja, mas."

Alga memejamkan matanya, memori kehilangan Arlan seketika terlintas. Napas Alga memburu, dengan sekuat tenaga ia menahan diri.

"Gita, bawa Alga ke taman, biarin dia tenangin diri," ucap Novi.

Gita mengangguk, lalu berjalan pergi bersama Alga menuju ke taman rumah sakit. Gita mendudukkan Alga di bangku, Alga masih diam dengan keringat yang bercucuran dari wajahnya.

"Mas, jangan begini, mama nggak akan senang liat kamu kayak gini," ucap Gita.

Alga menunduk dan mengacak rambutnya frustasi. Gita mengelus pundak Alga lembut.

"Everything will be all right, I'm sure God has a good plan," ucap Gita lembut.

Alga mengangkat wajahnya lalu menatap Gita, Gita tersenyum, berusaha menguatkan Alga dengan tidak terlihat takut.

"Papa nggak lagi mau jemput mama kan?" tanya Alga lirih.

"Papa Arlan tau kita masih butuh mama, jadi papa nggak mungkin jemput mama," ucap Gita.

Alga memejamkan matanya lalu memeluk Gita, lalu seketika ia melepas pelukan itu dan berlalu meninggalkan Gita.

"Mas! Kamu mau kemana? Mas!"

Panggilan Gita tak diindahkan oleh Alga. Alga masuk ke dalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya pergi meninggalkan area rumah sakit.

Gita menatap kepergian Alga, Gita memejamkan mata mencoba menahan rasa sakit yang menghantam dada serta kepalanya saat ini.

"Tuhan tolong! Waktunya nggak tepat!" batin Gita berteriak.

Ponsel Gita berbunyi dan segera Gita mengeceknya, ternyata ada notifikasi dari seseorang yang selama ini selalu mengawasi dan selalu sabar menghadapi Gita.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang