54. Maaf, Ma

348 33 10
                                    

Appreciate and respect it while it lasts because there are millions of people who want their mother back
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

Nagan terdiam karena kaget, baru saja Samuel menghubunginya dan memberitahu tentang berita yang sedang dibahas dimana-mana.

Samuel :"Gan, lo masih disana?"

Nagan kembali mengarahkan ponselnya ke telinganya.

Nagan :"Iya, gue di sini."

Samuel :"Lo bakalan pulang?"

Nagan :"Nggak, gue akan tetap jagain Gita di sini."

Samuel :"Oke, kalau gitu gue tutup teleponnya."

Nagan :"Kabari gue kalau ada sesuatu."

Samuel :"Pasti."

Sambungan telepon pun terputus, Nagan mengambil jaketnya lalu keluar dari kamar. Selama satu bulan Nagan berada di Singapura untuk ikut menjaga Gita dan selama ini Nagan tinggal di apartemen yang ia sewa sejak awal untuk keluarga Gita.
Nagan menaiki taksi menuju ke rumah sakit. Nagan takut, takut berita ini sampai ke Gita dan membuatnya drop padahal ia baru saja sadar dan satu hal yang Nagan syukuri adalah Alga sama sekali tidak tahu jika Gita telah sadar. Jahat memang, tapi tidak bisakah Nagan egois kali ini?

"Nagan, tante kira kamu di apartemen," ucap Rita yang baru saja keluar dari lift.

"Nagan mau ketemu Gita, tante," ucap Nagan.

Rita tersenyum lalu ia menepuk pundak Nagan beberapa kali, "Terima kasih karena sudah membantu kami, maaf belum bisa membalas semua kebaikan kamu."

"Nagan ikhlas tante karena keselamatan Gita lebih penting," ucap Nagan.

"Ya sudah, kamu temui Gita dan ajak dia terus mengobrol," ucap Rita.

"Baik tante," ucap Nagan sembari masuk ke dalam lift.

Rita menatap pintu lift yang tertutup, keresahan melandanya. Rita sudah melihat jelas kebaikan Nagan dan Alga, entah siapa yang akan bersama Gita nantinya tapi Rita harapkan yang terbaik untuk ponakan tersayangnya tersebut. Tapi apa itu akan terjadi? Rita takut, sangat takut. Takut jika bukan diantara mereka berdua yang bersama Gita, namun malah kematian.

"Apapun takdir yang Engkau tetapkan, kami akan berjuang sekeras mungkin," batin Rita.



Nagan mengetuk pintu ruang inap Gita lalu membukanya dan melangkah masuk. Nagan melihat Niara sedang menyuapi Gita makan.

"Nagan? Sini, nak."

Nagan melangkah mendekat, Nagan menyapa Gita yang terlihat tersenyum.

"Kamu dari tadi?" tanya Niara.

"Baru kok tante," jawab Nagan.

Terlihat makanan Gita sudah habis, lalu Niara membantunya untuk minum.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang