53. Kasus Narkoba?

278 30 1
                                    

Isi draft udah abis. Author lagi males dan sibuk jadi nggak bisa terus nulis. Mau hiatus bentar ya, sampai ada isi draft lagi. Kalau dipaksain nanti kalian nggak suka✋🏻😩 Thank youu atas pengertiannya teman-teman<3

Lord, please convince my heart to be able to face all this...
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

Mira dan Novi menghampiri Hilza, Aiya, dan Sahira yang baru saja selesai membuat kue.

"Udah jadi kue nya?" tanya Novi.

"Udah grandma Novi!" ucap Sahira.

"Boleh grandma coba?" tanya Mira.

"Boleh," ucap Sahira.

Mira dan Novi pun mencoba kue buatan mereka dan keduanya terlihat menikmati.

"Enak," ucap Mira.

"Iya, enak banget," ucap Novi.

"Terima kasih," ucap Hilza dan Aiya.

"Boleh makan banyak?" tanya Mira.

"Boleh dong ma," ucap Hilza

"Harus grandma, grandma terlihat kurus jadi harus makan banyak biar tidak sakit!" ucap Sahira. Ucapan Sahira membuat mereka terkekeh kecil.

"Oh ya, Alga sama Adnan mana? Ke kantor?" tanya Novi.

"Alga ke Singapur, Bun, mas Adnan tadi ke kantor sebentar," jawab Hilza.

"Alga ke Singapur? Kenapa? Ada masalah sama Gita?" tanya Mira.

"Katanya Dokter Zahri adalah seorang pemakai dan pengedar narkoba," jelas Hilza.

Ucapan Hilza membuat Mira dan Novi sangat kaget, namun Hilza melihat raut wajah Mira yang terlihat cemas.

"Kok bisa? Ya Tuhan, Gita harus segera di selamatkan," ucap Novi.

"Mama ke kamar dulu," ucap Mira tiba-tiba sembari berlalu pergi.

Kepergian Mira menimbulkan rasa curiga yang lebih besar pada Hilza. "Ai, kamu masukin kue-kuenya ke stoples ya, kakak mau telpon bang Adnan dulu," ucap Hilza.

"Iya kak, siap," ucap Aiya.

"Sebentar ya bunda," ucap Hilza yang diangguki oleh Novi.

Hilza segera menuju ke kamar untuk mengambil ponselnya dan segera menelpon Adnan.

Adnan :"Halo sayang."

Hilza :"Halo mas."

Adnan :"Ada apa?"

Hilza :"Mas Adnan masih di kantor?"

Adnan :"Nggak, ini udah dijalan pulang. Sebentar lagi sampai, mau titip sesuatu kah?"

Hilza :"Nggak ada. Aku cuman pengen ngobrol sesuatu, nanti aja kalau mas Adnan untuk sampai rumah."

Adnan :"Ya sudah, sebentar lagi mas sampai."

Sambungan telepon terputus, Hilza duduk dengan gelisah. Banyak hal yang sedang Hilza pikirkan mengenai peristiwa hari ini.
Beberapa menit berlalu, Adnan telah datang dan segera menuju ke kamar untuk menemui Hilza.

"Ada apa, sayang?"

"Mas, aku mohon dengar penjelasan aku dulu sebelum kamu berkomentar."

"Iya, ada apa?"

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang