11. Kehilangan dan Kesedihan

522 44 1
                                    

The feeling of loss continues and always brings sadness..
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

HAPPY READING🍃

Hari ini Nagan bersama sahabat sahabatnya, Cakra, Samuel, Faizal, Devi, Jilan dan Cahaya akan bertemu. Sahabat sahabatnya akan ke Bandung dan otomatis akan ke rumah Nagan. Tadi Nagan sudah membeli apa saja keperluan yang mungkin mereka butuhkan. Tak lama kemudian Nagan mendapat kabar jika sahabat sahabatnya sebentar lagi tiba, beberapa menit kemudian suara klakson mobil terdengar dan segera Nagan keluar.

"Gimana perjalanan kalian?"

"Cukup melelahkan."

"Ayo masuk!"

Mereka semua masuk ke dalam rumah Nagan, lalu langsung duduk di sofa karena merasa lelah.

"Gue udah siapin kamar buat kalian jadi tenang aja," ucap Nagan.

"Thanks bro!" ucap Faizal.

"Eh, gue mau cerita," ucap Cakra seketika.

Semua pandangan pun kini tertuju kepada Cakra.

"Apa?"

"Gue sama Cahaya sempat ketemu sama perempuan yang mirip sama Gita."

Ucapan Cakra sontak membuat mereka semua kaget.

"Lo yakin?"

"Gue nggak begitu yakin, tapi sekilas gue liat dan gue ingat lagi dia kayak mirip gitu."

"Gue sama Nagan juga ketemu dia."

Kini semua pandangan tertuju kepada Samuel.

"Dimana?"

"Hanya insting Nagan aja, namanya Regita, dia itu sekretaris nya Alga Mauriz, cucu pemilik Mauriz Corp yang sekarang jadi pemilik Mauriz Corp."

"Waw, Mauriz Corp?"

"Yaa."

"Sekedar insting aja kan? Kita nggak tau yang sebenarnya."

"Dan nggak mungkin juga, jelas jelas di hari pemakaman Gita kita liat dia kok."

Seketika mereka semua diam, sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

"Kalian istirahat dulu, nggak usah mikirin soal itu," ucap Nagan sembari beranjak pergi.

Satu persatu mereka menuju ke kamar yang di siapkan oleh Nagan.



Sore hari menyapa kota Bandung. Nagan bersama para sahabatnya sedang menikmati teh hangat bersama di halaman belakang rumahnya.

"Setiap kumpul pembahasan kita nggak jauh ya dari Gita," celetuk Samuel.

Cakra tersenyum, "itu karena kita sangat kehilangan."

"Rasa kehilangan itu terus ada dan selalu membawa kesedihan," ucap Faizal.

"Maaf untuk kalian, Cahaya, Devi dan Jilan. Mungkin kalian bertiga udah capek dengar kita selalu bahas soal Gita kalau lagi kumpul," ucap Nagan.

"Gita juga sahabat gue, Gan, setiap detik pun kalian bahas gue nggak akan capek karena gue tau rasanya berada di dekat dia," ucap Devi.

"Gue juga, dia berharga banget dalam hidup gue dan yang gue suka adalah dia selalu berusaha kuat walau di saat mama nya lebih perhatian ke gue," ucap Jilan.

Faizal mengelus punggung sang kekasih, itulah yang selalu Jilan ingat tentang Gita. Tentang mama Gita yang lebih perhatian ke Jilan daripada anak kandungnya sendiri.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang