26. Rumah Sakit

288 29 4
                                    

Problems will never be solved if the way to solve them is by violence
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

HAPPY READING🍃

Gita berjalan masuk ke dalam rumah dan ia melihat kehadiran Alga. Alga berdiri sambil bersandar pada dinding, ia terlihat menatap kosong ke depan dan membuat Gita terkekeh pelan.

"Mas?"

Alga tersadar, ia pun segera menghampiri Gita.

"Kamu darimana? Sama siapa kamu pulang? Aku kira kamu bareng Nafa," ucap Alga.

"Ceritanya panjang, aku mandi dulu ya baru aku ceritain ke mas Alga," ucap Gita.

Alga mengangguk, "Sahira nyariin kamu dari tadi."

Gita tersenyum lalu pergi meninggalkan Alga menuju ke kamar. Gita tak bisa membayangkan bagaimana jika ia tidak bebas tadinya.



Disinilah Gita dan Alga berada, halaman belakang rumah. Sejak tadi Alga menahan amarah sembari mendengarkan cerita Gita yang diculik oleh Alaska saat ia sedang bersama Nafa.

"Aku harap mas nggak melakukan apapun," ucap Gita.

"Apa aku harus tetap diam setelah apa yang dia lakukan hari ini?" tanya Alga kesal.

"Aku tau, but violence won't solve the problem," ucap Gita.

Alga memejamkan matanya lalu kembali membukanya, mencoba menahan emosinya saat ini.

"Alaska memang salah tapi kita nggak pernah tau alasan dia ngelakuin ini," ucap Gita.

"Apalagi kalau bukan mau mengalahkan Mauriz Corp!" ucap Alga.

Gita tersenyum, ia mengelus pundak Alga.

"Alasan dia lebih dari itu," ucap Gita.

"Lebih? Bukannya kamu bilang nggak tau alasan dia ngelakuin ini semua?" tanya Alga.

"Iya, aku nggak tau tapi aku punya feeling," jawab Gita.

"Hanya mengandalkan feeling?" tanya Alga.

Gita tertawa pelan lalu kembali menatap Alga serius, "akan aku cari tau alasan nya." Gita tersenyum lalu menatap langit.

"Mencari tau sendiri?" tanya Alga.

"Menurut mas Alga aja," jawab Gita.

"Hm, mau aku bantu?" tawar Alga.

"Tawaran mas Alga akan aku terima saat aku benar benar butuh," ucap Gita.

Alga mengangguk mengerti lalu ikut menatap langit.



Cakra jatuh tersungkur ke lantai dengan keadaan yang benar benar mengerikan.

"SUDAH AKU BILANG JAGA DIA BUKAN MALAH MEMBANTU DIA BEBAS!"

"M-maaf bos."

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga kali sepatu mahal yang digunakan Alaska menghantam punggung Cakra.

"Dasar bodoh!"

Alaska melangkah pergi bersama para anak buahnya, meninggalkan Cakra yang sudah tak berdaya. Cakra mencoba mengambil ponselnya dengan susah payah, ia mencari nomor Faizal lalu menghubunginya.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang