30. Terbongkar?

354 39 6
                                    

What is won in the beginning, can never change.
Instagram : nsbnnz_ & wattpadneyla_

▪️▪️▪️

HAPPY READING🍃

Alga menatap Gita yang sedang tertawa bersama Sahira, entah apa yang sedang mereka tonton pada layar ponsel. Alga tersenyum, merasa bahagia setiap melihat momen seperti ini.

"Nggak takut dia pergi?"

Alga mencari sumber suara dan menemukan Mira yang kini berdiri di sebelahnya.

"Pasti takut ma, tapi Alga nggak bisa maksa dia untuk menetap."

"Bisa kok kamu buat dia menetap."

Alga tersenyum, "belum tentu dia mau karena di hatinya masih bertahta seseorang di masa lalu."

"Nagan?"

"Alga juga nggak tau siapa, hanya dia yang punya jawaban atas semua pertanyaan yang ada di kepala mama."

Alga tersenyum pada Mira lalu menaiki tangga menuju ke kamar. Mira menatap kepergian Alga, rasanya sedih melihat putra kedua nya seperti ini, namun memang benar apa yang Alga katakan jika kita nggak bisa memaksa seseorang untuk menetap.

"Tidak tau siapa yang beruntung nantinya, apakah Alga yang akan menyatu dengan Gita atau Gita yang akan menyatu kembali dengan seseorang di masa lalunya," ucap Mira lirih lalu ia beranjak.

Dengan siapapun akhirnya.

Apapun pilihan Gita.

Dia akan tetap terpandang karena dia tokoh utama.

Karena apa yang dia menangkan dari awal tidak akan bisa diubah.



Gita menatap ponselnya yang baru saja mendapatkan pesan dari Zaidan jika kedua orang tua nya mengajaknya makan malam. Air mata Gita menetes tak terbendung.

Harus apa? Ingin menerima tapi terlalu takut akan luka.

Ingin menolak tapi terlalu takut akan membuat kecewa.

Lalu apa?

Apakah seperti ini masih bisa di katakan bahagia? Bahagia saat sisi lain dirinya menderita menahan rasa sakit itu kembali.

"Kenapa? Apa? Bagaimana?" tanya Gita lirih entah pada siapa.

Tubuhnya jatuh terduduk di lantai, menangis dan menahan rasa sesak yang menghantam. Seharusnya biasa saja tapi entah kenapa setiap menyangkut orang orang di masa lalu rasanya menyakitkan.

"Kenapa seolah di paksa untuk membongkar semuanya?"

Tiba tiba sebuah pelukan yang Gita rasakan, wangi parfum yang sangat ia kenali. Orang itu memeluk erat Gita, mencoba mencari cela agar ia juga bisa merasakan sesak yang dirasakan oleh Gita.

"Aku di paksa mas."

"Ini takdir, Gita."

"Tapi sakit rasanya."

Alga tidak suka melihat Gita seperti ini, seperti ia pertama kali melihat Gita rapuh saat mulai tinggal bersamanya. Ada rasa ingin terus menjaga dan menyayanginya hingga hari ini.

I'm Back! •TERBIT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang