Part 10

469 59 4
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖

      Hans Zyloxander Flynn, pria bertubuh tegap dan mata birunya itu berhasil membuat wanita di luar sana terpesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hans Zyloxander Flynn, pria bertubuh tegap dan mata birunya itu berhasil membuat wanita di luar sana terpesona. Bukan hanya wajahnya saja yang tampan, namun kepintarannya juga menjadi daya tarik. Tak heran beberapa perusahaan besar begitu tekesima dengannya. Dan jangan lupa latar belakang kehidupannya yang juga ikut menyertai kesuksesannya.

Satu minggu sudah ia di sibukkan dengan pekerjaan. Ia juga harus bulak balik barcelona dan jerman untuk memantau langsung kantor cabang yang sedang dalam proses pembangunan. Waktunya hanya ia isi dengan pekerjaan.

Hans memutuskan sambungan telefon. Meletakkan ponselnya di atas meja dan berjalan ke arah jendela besar. Cuaca sore hari ini cukup cerah. Menarik nafas dalam dan mengembuskannya secara perlahan.

Sekilas ingatan malam itu menyeruak di dalam pikirannya. Detak jantungnya berubah menjadi tidak beraturan. Malam dimana ia dan Hanna bercumbu. Itu ia lakukan karena saat itu Hanna membutuhkan pertolongan. Bahkan Hans masih sangat ingat aroma parfum yang di gunakan Hanna.

"Wangi itu sangat cocok dengannya" ucapnya dengan senyum tipis di bibirnya.

Hans bukanlah tipe pria yang mudah untuk jatuh cinta. Ia pernah jatuh cinta saat masih kuliah. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

"S... Sorry sir..."

Hans langsung berbalik badan. Wajahnya langsung berubah menjadi datar. "Kau tahu aturannya kan?!"

Cht... Apa dia punya masalah dengan telinganya.! Rutuk Selena dalam hati.

"Sorry sir... I've knocked three times" jawab Selena.

Hans langsung mengambil posisi duduk di sofa. Menyilangkan satu kakinya, menghadap ke arah jendela. Selena berjalan menghampiri, kemudian meletakkan beberapa map yang ia bawa. Selena terdiam sebentar memperhatikan Hans yang duduk bersandar dengan mata terpejam. Bibirnya tersenyum melihat wajah bosnya.

"Ada apa?!"

Selena tersentak dan gelagapan. Ia pun menggelengkan kepala dan menunduk. Hans membuka matanya dan menatap sekretarisnya itu dengan wajah datar. Ia menyadari jika Selena memperhatikannya. Jujurnya saja selama satu bulan ini Selena sangat membantunya dalam hal pekerjaan. Wanita itu bekerja dengan giat dan gerak yang cepat.

"Kalau begitu, buatkan aku tea hangat." perintah Hans.

Dengan cepat Selena mengangkat kepala dan memberikan postur hormat layaknya polisi. "Yes sir.!" ucapnya dan melangkah pergi.

Selena mengulas senyum saat Vito berjalan masuk. Pria bertubuh tegap dengan wajah dinginnya itu terkadang membuat ia takut, namun penasaran.

Vito melangkah masuk sambil membawa satu amplop berwana coklat. Hans menutup matanya kembali untuk beristirahat sebentar.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang