Part 13

422 67 27
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖

Hans merengkuh pinggang ramping Hanna cukup kuat. Tatapan matanya begitu menusuk hingga membuat Hanna tidak bisa berkutik. Hans berhasil membuat Hanna tidak bisa bergerak dan terus menatapnya. Saling beradu pandang dengan wajah keduanya yang berdekatan.

"Haruskah aku menggunakan kartu As-ku untuk menyelamatkanmu?" tukas Hans dengan nada rendahnya.

Hanna merasa sesak dan menelan salivanya susah payah. Ia tidak bisa berkutik karena Hans merengkuh pinggangnya. Tatapan matanya yang tajam membuat Hanna seketika terpesona. Ya, ia terpesona dengan wana mata milik Hans.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Bisakah kau melep...." Hanna terhenti dan langsung menutup mata.

Hans memotong ucapan Hanna dengan semakin mendekatkan wajahnya. Bahkan bibir mereka terlihat ingin bersentuhan. Hans mengeluarkan smirknya menatap Hanna yang memejamkan mata.

Di detik kemudian Hanna membuka kedua matanya lebar. Hans mencium bibirnya, dan itu berhasil membuat jantungnya berhenti berdetak. Hanya beberapa detik, sebelum Hans menjauhkan wajahnya. Bibirnya tersenyum singkat dan menarik Hanna dalam pelukkannya. mengusap puncak kepala Hanna dengan gerakan lembut.

"Waktu akan terus berjalan, dan Teruslah ikuti alurnya sampai kau menemukan titik cahaya kebahagiaan yang sesungguhnya" tukas Hans.

Pelukan terlepas dan mereka saling pandang. Hanna mengerutkan kening tidak mengerti denga apa yang Hans ucapkan. Yang ingin dia tanyakan kenapa pria ini mencium bibirnya.

"Aku tidak mengerti maksudmu. Kau sangat aneh" balas Hanna, ia pun melangkah pergi dengan hati menggerutu.

Satu alis Hans terangkat dan tersenyum simpul. "Ikuti saja alurnya agar kau tidak tersesat"

Hanna enggan untuk berbalik dan terus berjalan. Ia sudah merasa malu untuk berhadapan dengan Hans. Detak jantungnya bahkan masih berdegup cepat.

Arthur maafkan aku. Batinnya.

Menarik nafas dalam, Hanna menatap satu kotak coklat di atas meja dengan pikiran yang berkelana. Setelah kejadian di mansion Clau kemarin, ia sering melamun.

"Sebenarnya apa maksud dari ucapannya itu? Kenapa dia mengatakan hal itu padaku?!" ucapnya pelan.

Ia terus bertanya-tanya apa maksud ucapan Hans. Ia merasa jika Hans seperti memberinya tekateki yang harus ia jawab.

Drrrt... Drrrt...

Hanna menoleh ke ponsel yang tergeletak di atas meja. Ia menoleh ke arah pintu kamar mandi. Arthur masih berada di dalam, ia pun mengambil ponselnya.

Sejak kapan dia menggunakan sandi? Hanna membatin. Ia menatap layar ponsel hingga muncul satu pesan masuk. ia membaca isi pesannya. Detak jatungnya memompa cepat, ia pun kembali meletakkan kembali ponsel di atas meja. Dan setelahnya ia bersiap biasa.

"Let's go Bebe..."

Arthur berjalan menghampiri Hanna. Ia juga memberi kecupan di kening tunangannya. Hanna langsung saja menatap ke arah Arthur dengan senyum tipis.

"Maafkan aku, sepertinya kita tidak jadi pergi. Aku merasa kurang baik" balasnya.

Mendengar itu Arthur langsung terlihat panik. Ia meletakan tangannya di kening Hanna untuk memeriksa suhu tubuhnya. "Apa kau demam, ayo aku akan mengantarmu kerumah sakit"

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang