Part 35

372 48 11
                                    

•Falling For You•

Happy reading
📚

Hanna tidak melepaskan rengkuhannya pada Lyla yang terlihat begitu ketakutan. Ia mengerti perasaan gadis bermata biru itu. Bukan karena penyakit, melainkan sosok bibi dan pamannya yang saat ini sedang menjenguknya. Hanna masih belum tahu pasti apa yang membuat putri sambungnya ini merasa takut dengan keberadaan mereka berdua. Walau kenyataannya mereka terlihat begitu ramah dan baik.

"Jujur saja aku masih merasa keberatan dengan putusan hakim" ujar pria berkumis yang tak lain adalah paman Lyla.

"Aku tidak bisa memberikan banyak komentar tentang hal itu" balas Hanna dengan nada ramah.

Bibi Lyla terlihat memutar bola matanya merasa jengah. "Ya karena kau bukan keluarganya. Kau hanya orang asing disini"

Terdiam, Hanna tidak bisa berkata setelah mendengar penuturan wanita tersebut. Hanna tau jika dirinya memang bukanlah keluarga Lyla dan juga mereka. Akan tetapi mereka melupakan sesuatu jika saat ini ia adalah ibu dari Lyla.

"Apa maksudmu orang asing?!"

Semua orang langsung menoleh kearah sumber suara. Hans pria bertubuh tegap dengan setelan jas hitamnya datang. Hanna mengulas senyum tipis begitupun Lyla. Sedangkan kedua orang yang Hans anggap orang asing itu hanya bersikap biasa saja.

"Dia bukanlah orang asing. She's the mother of my daughter, and she is my wife." balas Hans telak sambil melangkah mendekat.

"Ya aku tahu itu. Tapi tetap kalian bukanlah orang tua kandungnya. Lagi pula tuan Hans, untuk apa kau melakukan semua hal yang tak berguna ini. Apa kau merasa kasihan pada keponakanku?!"

Hanna bisa melihat jika saat ini suaminya sedang menahan amarah. Tatapan matanya begitu tajam dan menusuk, namun kedua orang itu hanya bersikap santai. Hingga mereka beranjak dan bersiap untuk pergi.

"Baiklah kalau begitu kami pamit" ucapnya pelan. "Lekas sembuh keponakanku" tambahnya dan kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan.

Hans masih memperhatikan mereka sampai pintu tertutup. "Kapan kau kembali?" tanya Hanna.

"Jangan pikirkan apa yang mereka katakan" tukas Hans dan melangkah menghampiri Lyla. Memberikan pelukan dan kecupan di puncak kepala. "Mereka tidak akan berani menyentuhmu"

Lyla mengangguk dan memeluk Hans. "Terimakasih... Aku hanya tidak ingin melihat mereka lagi. Aku sangat takut, mereka sangat jahat"

Mendengar itu Hanna mengerutkan kening, hingga ia pun bertanya pada Lyla apa yang sebenarnya terjadi. Hingga akhirnya Lyla menceritakan semuanya. Paman dan bibinya memiliki sifat yang sangat buruk dan juga jahat. Lyla memiliki pengalaman buruk bersama mereka berdua yang dimana hanya karena kelinci peliharaannya, mereka langsung membunuhnya dengan sangat brutal.

"Oh my god..." Serka Hanna dan memeluk Lyla.

"Itu sebabnya aku tidak ingin bertemu dengan mereka lagi. Mereka sangat menakutkan, tatapan mata mereka seperti ingin membunuhku"

Hanna menatap kearah suaminya yang seperti menahan sesuatu. Dan tak lama Hans tersenyum sambil memeluk keduanya. "Bagaimana kalau kita kepantai, I know you two must be bored, right?"

"Benarkah itu papa?!" balas Lyla dengan nada senang.

Dengan cepat Hans mengangguk "Aku akan menemui Della" Ucap Hans dan langsung berjalan pergi.

Terlihat raut wajah Lyla berubah kembali ceria, begitupun dengan Hanna. Ia tidak menyangka jika Hans dengan cepat bisa mengambil suasana. Walau kejadian tadi cukup menegangkan untuknya. Ia berpikir Hans akan melakukan hal yang sedikit kasar. Namun kenyataannya pria bermata biru bersikap tenang walau menahan amarah yang berkecamuk.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang