Part 32

424 59 21
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖

Raut wajahnya terlihat sangat ketakutan, tangan yang bergetar dan juga isak tangis membuat Hans hanya bisa diam dan menyimak setiap kata yang di ucapkan wanita tersebut. Lagi-lagi dengan orang yang sama dan itu membuat Hans semakin waspada. Ia tidak boleh meremehkan orang tersebut.

"Dan hanya itu satu-satunya bukti yang aku punya. Saat mereka menyebut namamu, aku langsung mencari tahu tentangmu dan memberanikan diri untuk kabur. Aku benar-benar takut" ucapnya.

Hans beranjak dan melangkah menghampiri. Menepuk pundak wanita itu agar tetap tenang. "Terimakasih, dengan apa yang kau lakukan saat ini, itu sudah sangat membantu."

"Dia benar-benar monster. Kau harus berhati-hati"

Menarik nafas dalam, Hans mengangguk. "Setelah ini aku pastikan kau dalam keadaan aman" tukas Hans dan menoleh ke arah Vito. Pengawal dengan wajah sangar itu langsung mengerti dengan tatapan Hans.

Wanita itupun bangkit dan mengucapkan terimakasih karena sudah mau menolongnya. Namun justru Hans lah yang berkata terima kasih karena dia sudah mau memberikan semua informasi penting. Setelahnya Vito membawanya pergi, dari ruangan Hans. Bukan hanya dari ruangannya saja, wanita itu akan dibawa pergi ke sesuatu tempat yang jauh dari barcelona.

"Aku sangat penasaran dengan semua rencanamu Arthur..." ucapnya pelan.

Sementara itu, Selena terus meledek Hanna hingga membuat wanita berdarah yunani itu malu dan merona. Bagaimana tidak, Selena terus menggencarnya dengan pertanyaan yang menurutnya sangat frontal. Bahkan wanita itu terlihat tertawa mendengar jawaban Hanna.

"Bukankah itu sangat menyenangkan" tukas Selena.

Hanna langsung menepuk lengan Selena "Stop... Astaga kau benar-benar"

Selena tertawa puas "Setelah ini aku yakin pasti akan terjadi kembali"

"What do you mean?!" tanya Hanna dengan kerutan di keningnya.

Dan lagi Selena kebali mengatakan hal-hal yang dewasa padanya. Hanna hanya bisa menutup wajahnya karena ia sudah sangat yakin jika saat ini wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. Namun tanpa mereka sadari jika Hans sejak tadi menyimak semua pembicaraan mereka berdua.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?!"

Terkejut mereka berdua pun langsung berbalik badan. Hans sudah berdiri tegap dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. Selena langsung terdiam dan senyumnya pun langsung hilang. Hanna menjadi salah tingkah dan merasa gugup.

"S... Sejak kapan kau disini?" tanya Hanna gugup.

Hans mengangkat satu alisnya keatas sambil terus memperhatikan Hanna dan juga Selena secara bergantian. "Ada apa dengan wajah kalian?!"

"Maaf, saya akan kembali bekerja" tukas Selena dan kembali duduk.

Tidak berkata lagi, Hans langsung mendekat dan merengkuh pinggang Hanna. "Aku ingin laporanmu selesai dalam waktu sepuluh menit" perintah Hans kemudian melangkah pergi.

Selena membelangak begitupun dengan Hanna. setibanya di ruangan Hans menutup pintu dan kembali merengkuh pinggang Hanna. "Kau gugup?"

Hanna tidak menjawab, ia hanya menatap Hans dengan pipi yang masih merona. mereka berdua berdiri di jendela besar dengan pemandangan kota. Hans mengulas senyum dan memutar tubuh Hanna hingga menghadap ke arahnya. masih melingkarkan tangannya di pinggang ramping sang istri.

"You're blushing baby..."ucap Hans pelan sambil mengusap pipi Hanna dengan lembut.

"Apa sudah selesai?" tanya Hanna pelan.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang