Part 16

522 73 15
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖

    Arthur langsung saja membuka pintu kamar, dan ternyata benar Hanna tidak ada di dalam. Bahkan ia masih bisa melihat mangkuk sup kentang yang sudah berjamur dan aroma tak sedap di atas meja nakas. Berjalan mendekat ke ranjang dan mengambil ponsel milik Hanna. Satu tangannya terkepal begitu kuat dengan tatapan tajam. Walau ia merasakan amarah dalam dirinya, namun ia masih menyimpan rasa khawatir. Arthur takut terjadi sesuatu pada tunangannya itu.

"Pergi kemana kau sebenarnya?" ucapnya dan melangkah keluar.

Saat di ruang tengah ia langsung meminta salah satu pengawal untuk membersihkan mangkuk yang ada di dalam kamar. Menarik nafas dalam, Arthur menyeka rambutnya kebelakang. Perasaannya tidak tenang memikirkan segala kemungkinan buruk yang akan datang.

Mendengar suara pintu terbuka ia langsung saja menoleh. Berharap Hanna kembali, namun ternyata bukan. Whitney datang dengan penampilan casual. Berjalan dengan santai menghampiri sang kakak.

"Untuk apa kau datang kesini?!" tanya Arthur datar.

"Oh astaga, kenapa kau menatapku seperti itu. Aku kesini, karena aku tahu kau pasti sedang gelisah bukan"

Whitney menjawab pertanyaan sang kakak dengan santainya. Arthur enggan untuk bertanya lagi, karena percuma saja jika ia terus berbicara dengan adiknya yang menyebalkan itu.

"Aku punya hadiah untukmu..." tukas Whitney.

Arthur mengerutkan kening. "Hadiah? Tidak biasanya"

Whitney mendengus dan mengeluarkan ponselnya. Ia pun mengirim sesuatu pada kakaknya. "Kau pasti akan menyukai hadiah dariku..."

Arthur menggeleng tidak peduli, ia pun langsung mengecek ponselnya yang bergetar. Membuka satu pesan, seketika matanya membelalak dan kembali menatap Whitney. "Ini tidak mungkin?! Dari mana kau dapatkan ini?!"

"Bagaimana? Do you like it?!"

"Shit...! Cepat katakan dari mana kau dapatkan ini.!" bentak Arthur kesal.

Whitney langsung beranjak dan siap pergi. "Yang jelas aku lebih cepat darimu. Kau bisa tanyakan langsung padanya" ucapnya dan melangkah pergi.

Arthur mengerang kesal sambil mencengkram kuat ponselnya. Hanna sedang bersama seorang pria yang sangat ia kenal. Bagaimana bisa ini terjadi. Di saat Arthur memikirkan itu, tak lama Hanna datang. Ia pun kembali merubah sikapnya.

Hanna wanita itu datang dan tersenyum padanya singkat, sebelum melewatinya begitu saja. Berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri. Karena hari ini ia ada jadwal bersama Arthur.

Arthur masih diam memperhatikan Hanna dengan mata memicing. Ia berharap Hanna akan berbicara dan mengatakan yang sebenarnya. Tapi kenyataannya wanita bermata indah itu hanya diam tak mengatakan apapun.

Baiklah akan aku tunjukkan padamu permainan yang seperti biasa aku lakukan padamu. Batin Arthur dan melangkah pergi.

*****

"Jadi ini keahlian tersembunyimu..."

Hans menahan tangan Arthur yang siap untuk menampar wanita yang kini terlihat sangat kacau. Ia datang di waktu yang tepat, dan itu sangat menolong.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang