Part 33

375 52 9
                                    

•Falling For You•

Happy reading
📚

Felipe hanya bisa menarik nafas panjang dengan tatapan tak lepas kearah Whitney dan juga Arthur. Semua sudah tersebar luas di dunia maya, bahkan kini wartawan sudah berhasil mengerumuni mansionnya untuk meminta konfirmasi. Arthur yang sejak tadi diam tidak berkatapun juga tidak bisa berbuat lebih. Karena yang menyebarkan semua berita itu adalah teman adiknya.

"Sungguh aku tidak menyangka jika akan kejadian seperti ini" ucap Whitney menyesal.

Arthur menoleh dengan sorot matanya yang datar, kemudian mendengus. "Jawabanmu sangat ringan seperti angin!"

"Kau pikir aku tahu jika dia memiliki itu!! Kenapa mau menyalahkan aku!!!" balas Whitney sengit.

"Silencio!!!"
Spain | Diam.

Mendengar suara Felipe yang meninggi membuat Arthur maupun Whitney seketika terdiam. Ia benci keributan dan itu membuatnya tidak bisa berpikir dengan tenang.

"Kita tidak bisa menarik kembali semua berita itu. Saat ini yang hanya bisa kita lakukan adalah menerima fakta dan kebenarannya" ucapnya.

Terlihat wajah Arthur berubah karena ia merasa keberatan. Ia pun langsung beranjak bangun dan siap untuk pergi. "Jangan khawatir, aku akan mengatasi masalah ini" ucapnya dan melangkah pergi.

Whitney hanya bisa menatap kepergian kakaknya tanpa sepatah katapun. Ia tahu jika Arthur marah padanya karena masalah ini. Dan ia juga tidak mengelak jika sempat mengundang beberapa sahabatnya ke acara pernikahan sang kakak.

"Kembalilah ke kamarmu" tukas Felipe pelan.

Dengan wajah murung Whitney hanya bisa mengangguk dan pergi. Sedangkan Felipe kembali duduk di kursi kebesarannya dengan wajah lelah. Tak lama salah satu tangan kanannya datang.

Arthur langsung membuka pintu kamar dan disana Steva berdiri menghadap ke jendela. Dengan langkah cepat ia pun menghampirinya.

"Kau pasti menyalahkan diriku tentang hal ini bukan?!" Steva bersuara. Ia tahu jika yang datang adalah suaminya.

"Itu bisa saja bukan.!" balas Arthur dengan nada datar.

Steva mendengus dan langsung berbalik. Menatap suaminya dengan senyum simpul dan hati berbunga. Ia merasa dengan kasus kali ini dirinya beruntung. Tanpa ia dan keluarganya yang bertindak tetapi orang lain justru yang melakukannya. Dan ia sangat berterima kasih.

"Bukankah ini bagus, kita tidak perlu bersebunyi lagi. Ayolah darling... Aku tahu kau juga lelah menyembunyikan sesuatu. That's not you bebe"

"Itu memang tidak masalah bagiku. Tapi itu masalah besar untuk Daddy!!! Apa kau masih tidak mengerti juga." sungut Arthur.

Pria berahang tegas itu berjalan mendekat ke jendela. Para wartawan mengerumuni mansionnya. "Reputasi Daddy bisa hancur dengan berita sialan itu"

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" ucap Steva mendekat dan kemudian memeluk Arthur dari belakang. "Saat ini seluruh dunia sudah mengetahuinya"

Tidak memberontak sama sekali Arthur membiarkan Steva memeluknya. Tatapan matanya masih lurus ke arah luar gerbang. Dengan sorot matanya yang tajam, Arthur mengepalkan satu tangannya.

Baiklah kau yang memulainya lebih dulu. Aku akan bertindak sesuai dengan permainanmu. Batinnya.

Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran yang sedang terjadi. Yolanda melingkarkan tangannya di lengan sang suami dengan tatapan fokus ke arah luar jendela. Ajudannya sedang memberikan klarifikasi untuk berita yang tersebar. Ia sesekali melihat ke arah Felipe dan pria itu juga menunjukan hal yang sama dengannya.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang