Part 28

426 59 15
                                    

Falling For You

Happy Reading
📖

Fiumicino, Roma - Italia

Terlihat raut wajah Abraham yang datar dan tatapan matanya yang begitu dingin. Menautkan jari-jarinya seraya menatap tumpukkan uang yang ada di dalam tas. Bukan uang yang menjadi penyebab ia terlihat begitu marah. Tapi karena sikap si pemberilah yang membuat ia ingin sekali menghajar wajah temannya itu.

"Sumbangkan uang itu ke panti asuhan. Itu cukup untuk seluruh panti asuhan yang ada di italia" tukasnya dan beranjak.

Berjalan keluar Abraham masih mengepalkan satu tangannya. Ia masih merasa tidak terima atas perlakuan mantan tunangan putrinya. Seumur hidupnya ia tidak pernah memukul Hanna sedikitpun. Ia menyayanginya dengan sepenuh hati. Tapi kenyataan saat ia Hanna mengungkapkan sebuah fakta, itu berhasil membuatnya merasa marah.

"Dimana Hanna?" tanya nya dengan nada datar.

Salah satu maid yang sedang membersihkan guci itu langsung menoleh. "Nona Hanna berada di kamarnya, Tuan..."

Tidak menjawab lagi Abraham melangkah pergi untuk menemui Hanna. Namun saat akan menaiki tangga langkahnya terhenti dengan suara panggilan.

"Tuan..."

Dengan cepat Abraham menoleh. Keningnya langsung berkerut melihat sosok wanita yang berdiri dibelakangnya. "Chi è...?"

Italia | Siapa dia?

Abraham melangkah turun untuk menghampiri. Ia merasa asing dengan wajah wanita berparas cantik itu. Tapi bentuk mata dan warna bola matanya ia seperti mengenalnya.

"Dia adalah sekretaris Mr. Hans" jawab pengawal.

"Aaahh... Hallo nice to meet you Ms...?!" sapa Abraham ingin memanggil nama.

"Selena... Nice to meet you sir..."

Ya, wanita itu adalah Selena. Ia sudah tiba di Italia sesuai dengan perintah Hans. Sebenarnya ia juga tidak tahu apa tujuan Hans mengutusnya untuk datang ke italia. Dan di tambah harus tinggal di kediaman orang yang tidak ia kenal.

"Mr. Hans memintaku untuk datang dan membawakan ini untuk Hanna" terang Selena.

"Benarkah?! Cht... Dia benar-benar penuh kejutan" kekeh Abraham. Ia pun menoleh kebarah maid. "Panggilkan Hanna, katakan ada tamu untuknya"

Maid itu mengangguk dan bergegas pergi. Abrahampun langsung membawa Selena keruang tamu.

Di dalam kamar, Hanna terlihat baru menyelesaikan lukisannya. Ia mengisi waktu luangnya dengan melukis. Meletakkan kuasnya dan kembali menatap hasil lukisannya. Bibirnya tersenyum simpul, hasilnya tidak begitu buruk. Ia pun mengeluarkan ponsel dan memotretnya. Setelahnya ia mengirim hasil lukisannya kepada Hans. sambil menunggu balasan pesan, Hanna siap untuk membersihkan dirinya. namun suara ketukan pintu membuar ia mengurungkan niatnya. Hanna berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Ada apa?"

"Ada tamu untuk anda Nona..."

Hanna mengerutkan kening "Untukku?! laki-laki atau perempuan?" tanya nya.

Maid itu pun langsung mengatakan jika tamunya seorang wanita. "Namanya Selena"

Mendengar itu Hanna terdiam dengan kerutan di kening yang masih tertera jelas di wajah cantiknya. ia merasa tidak asing dengan nama itu, hingga di detik kemudian ia membelangakkan matanya. ia ingat wanita bernama Selena itu, dengan cepat Hanna berlari keluar tanpa membersihkan diri dan juga aproma yang masih mengikat di tubuhnya.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang