Part 44

265 39 30
                                    

Hayo jam berpa kalian baca part ini?

•Falling For You•

Happy reading
📚

Tidak bisa di sembunyikan lagi, wajahnya yang lelah dengan kantung mata yang menghitam membuat dirinya terlihat seperti mayat hidup. Arthur meletakkan ponselnya di atas meja dan kemudian menatap ke arah layar televisi. Semua berita tentang dirinya masih menjadi topik hangat di kota spanyol.

"Dia benar-benar memancingku" ucapnya dengan satu alis terangkat.

Arthur tidak bisa membantah jika Hans adalah lawan yang cukup membuatnya kesulitan untuk berpikir. Sejak beberapa hari ini ia mendapat banyak kecaman dari masyarakat spanyol. Tidak hanya dirinya, kedudukan sang ayah pun menjadi bulanan karena kasusnya.

"Tuan..."

Tanpa menjawab Arthur memutar kursi kebesarannya, pengawal setianya datang. "Bagaimana? Apa kau sudah melakukan semua perintahku?!"

Pengawal bernama Willy itu mengangguk cepat. "Semua sesuai dengan yang ada minta Tuan..." jawabnya.

"Good work..."

Arthur langsung saja beranjak dan berjalan pergi. Sedangkan Willy sejenak menoleh ke arah televisi. Di layar terlihat jelas kedua gambar orang yang sangat berpengaruh di spanyol. Tak ingin berlama-lama ia pun berjalan menyusul Arthur.

"Apa kau yakin dengan informasi yang kau dapat?"

Terdengar suara di seberang telefon menjawab panjang lebar. Steva menghepaskan nafas berat dan memutuskan sambungan telefon. Ia tak menyangka jika kini nama kedua orang tuanya juga ikut terseret kasus.

"Sebenarnya berapa banyak kejahatan yang sudah dia lakukan?!" erangnya pelan mencengkram kuat ponselnya.

Di saat ia sedang memikirkan masalah itu, terdengar suara pintu kamar terbuka. Ia pun langsung menoleh dan ternyata Arthur.

"Where have you been!.." tanya Steva dengan nada kesal.

Tidak menjawab, Arthur langsung saja memeluk tubuh Steva dengan erat. Bahkan ia juga mengecup bibir istrinya itu dengan mesra. Steva kebingungan, akan tetapi ia tidak menolak perlakuan suaminya itu.

"Ada apa ini? Tidak seperti biasanya kau seperti ini?!" tanya Steva lagi.

Pelukan terlepas, Arthur memegang kedua pundak Steva dan menatapnya lekat. "Cukup dengarkan aku dan jangan menjawab kau mengerti"

"Baiklah..."

Arthur langsung saja berbicara tanpa ada satu kata yang terlewatkan. Sedangkan Steva mendengarkan apa yang di ucapkan Arthur dengan wajah serius. Namun tatapan matanya tersirat ketidak percayaan.

"ARE YOU CRAZY!!!" ucap Steva.

Menarik nafas "Aku tidak punya waktu banyak. Tunggu aku di dermaga sore ini, setelah semua selesai aku akan menyusulmu"

Steva menggelengkan kepala menolak. "Tapi dengan yang kau lakukan ini, akan memburuk keadaan. Dan posisi ayahmu akan hancur!"

"Itu sebabnya aku memintamu untuk menungguku di dermaga. Percayalah padaku, aku hanya tidak ingin kau terluka karena kasus ini"

Steve terdiam tak menjawab lagi, ia hanya memperhatikan Arthur yang kini sudah berjalan menuju walk in closet. Ia kehilangan kata-kata sekarang ini. Melihat Arthur yang sedang mencari sesuatu di laci membuat Steva bergerak menghampiri.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang