Part 11

466 66 19
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖

Happy Reading📖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Tidak ada yang menyangka jika sosok Arthur bisa tergila-gila dengan sosok wanita bernama Steva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang menyangka jika sosok Arthur bisa tergila-gila dengan sosok wanita bernama Steva. Bukan karena wajahnya saja yang cantik, tapi tubuh wanita itu juga sangatlah luar biasa. Membuatnya tak bisa lepas akan haus untuk mencicipi setiap inci tubuh mulus itu.

Bahkan melihat tatapan matanya saja sudah berhasil membuatnya bertekuk lutut. Entah mantra apa yang wanita itu gunakan, yang jelas Steva adalah yang terbaik dan sangat ia inginkan. Terutama soal bercinta, Arthur tidak segan menghabiskan malam yang panjang hanya untuk memuaskan hasratnya.

"Apa kau tidak lelah?!" tukas Steva sambil mengikat rambutnya asal.

Arthur yang berdiri menghadap ke arah jendela pun menggelengkan kepalanya. "Lelah itu pasti, But doing that was a lot of fun"

Steva berdecih mendengar jawaban pria bermata coklat itu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jawaban itu. Memang menyenangkan jika sudah melakukan hubungan intim bersama pria yang kita suka. Terlebih pria itu sangatlah pandai dalam membuat pikiran dan hati berdebar.

Menurunkan kedua kakinya ke lantai, Steva berjalan menghampiri Arthur yang berdiri menghadap pemandangan kota. Tubuhnya yang langsing tanpa di balut sehelai benangpun terlihat begitu menggiurkan. Ia pun memeluk Arthur dari belakang. Wangi parfume pria itu membuatnya kecanduan.

"Kau akan makan malam disini kan?" tanya Steva dengan nada manja.

Arthur merasakan sesuatu yang kenyal menempel di tubuh bagian belakangnya. ia pun memegang tangan Steva yang berada di dadanya. "Maafkan aku, malam ini aku harus menemuinya"

"Dia tidak akan curiga. Lagi pula aku yakin dia pasti mengerti dirimu yang sibuk"

Dengan cepat Arthur berbalik dan menatap kedua mata Steva. Merengkuh pinggang wanita itu hingga menempel dengan tubuhnya. Satu lengan kekarnya ia selipkan di tengkuk Steva.

"Bukankah kita sudah sepakat dengan perjanjiannya. Aku hanya menemuinya sebentar untuk memastikan dia tidak curiga" tukas Arthur.

Steva mengerucutkan bibirnya sebal. Ia hanya ingin Arthur makan malam bersamanya. Ia merasa kesal jika Arthur lebih memilih tunangannya di bandingkan dirinya. Walau kenyataannya dirinya bukan siapa-siapa, tapi statusnya saat ini adalah sebagai wanita pria berahang tegas itu.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang