Part 22

496 68 11
                                    

•Falling For You•

Happy Reading
📖


Hans masih menunjukkan senyumnya, ia masih memandangi wajah Hanna yang terlihat begitu terkejut. Ia pun kembali mengecup bibir Hanna singkat, Hingga wanita bermata indah itu tersadar.

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang" ucap Hans.

Hanna masih mencerna apa yang barusan ia dengar beberapa detik yang lalu. Apakah ia sedang bermimpi saat ini, tapi saat Hans kembali mengecup bibirnya ia tersadar jika semua itu bukanlah mimpi. Detak jantungnya kembali berdagup dengan perasaan senang.

"It's too soon, and I don't even know you..." balas Hanna dengan mata yang masih berbinar.

Satu tangan Hans terulur untuk mengusap sisa buliran air mata di pipi Hanna. Senyumnya masih tertera, hanya saja tatapan matanya begitu tajam dan serius. "Aku mengerti, itu sebabnya aku tidak memintamu untuk menjawab sekarang"

Hanna terdiam, ia bisa melihat tatapan mata Hans yang tajam namun penuh keyakinan dan harapan. Ia yakin pasti saat ini Hans berharap dengan jawabannya. Akan tetapi dirinya tidak begitu mengenal siapa sosok Hans. Pria berahang tegas itu sangat misterius untuknya. Ia sangat ingat betul bagaimana Hans yang sering datang tiba-tiba layaknya hantu. Dan sekarang pria itu meminta untuk menikah dengannya.

Kembali memikirkan apa yang sudah Hans lakukan padanya, Hanna kembali mengingat semua kejadian pertemuannya dengan Hans. Pria dihadapannya saat ini adalah malaikat yang sesungguhnya. Hans lah yang membantunya saat ia harus kembali menelan pengkhianatan mantan tunangannya. Hans lah yang sudah menuntunnya untuk mengetahui semua fakta dan kebenarannya. Semua itu kembali memutar di kepalanya, hingga pada akhirnya ia memutuskan.

"Aku menerimamu..."

Kali ini Hans yang terdiam membeku. Ia memproses ucapan Hanna barusan yang ia dengar. Wanita cantik ini menerimanya, menerima lamarannya. Dengan detak jantung yang berdegup cepat Hans langsung memeluk Hanna dan mengangkat tubuhnya.

"Yuuuhhuuu... Mom I did it...!!" teriak Hans kencang sambil membawaha Hanna berputar.

Hanna hanya bisa tertawa sambil menutup wajahnya dengan satu telapak tangannya. Hingga Hans menurunkannya dan kembali mengecup bibirnya. Kali ini cukup lama, Hanna bisa merasakan ketulusan dan juga ketenangan. Ia pun memberikan balasan, meletakkan telapak tangannya di dada Hans. Ini bukanlah sekedar kecupan, ini adalah ciuman rasa kebahagiaan di antara Hans dan dirinya.

Hans melepaskan ciuamannya dan menatap Hanna begitu dalam. Tatapan matanya berbinar namun masih terlihat tajam. "I promise you there will be only happiness in your life"

Mendengar itu Hanna kembali menitihkan air mata. Untuk pertama kalinya ada seorang pria yang berjanji akan mendatangkan kebahagiaan untuk hidupnya. Dan Hanna bisa melihat keseriusan itu di kedua mata Hans.

"Thank you so much..." balas Hanna.

"Tidak peduli seberat apapun rintangannya. Aku akan tetap melewatinya, meski harus mengorbankan nyawa sekalipun"

Dengan cepat Hanna memeluk erat tubuh Hans. Ia tidak suka perkataan itu, ia tidak ingin Hans terluka dan mengorbankan nyawa untuknya. Ia akan selalu berdoa kepada Tuhan untuk tetap memberikan mereka berdua perlindungan. Karena ia yakin hanya Tuhanlah yang bisa melindungi mereka berdua.

"Jangan berkata seperti itu. Aku tidak ingin kau mengorbankan nyawamu hanya demi diriku"

Hans mengulas senyum, sambil mengusap punggung Hanna ia pun berucap "Itu sudah menjadi tanggung jawabku. Tugasku adalah melindungimu"

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang