Part 54

172 18 10
                                    

Hayo jam berpa kalian baca part ini?
Wajib baca part sebelumnya.!!!

•Falling For You•

Happy reading
📚


'Kalau begitu matilah, karena dengan cara itu kau bisa bertemu dengannya.'

Ucapan itu terus memutar dikepalanya, deru nafasnya begitu cepat seakan dirinya sedang menahan amarah. Pada kenyataannya bukan kemarahan yang ia rasakan. William mencengram kuat ponselnya, kedua matanya menatap layar yang penampilkan sosok wanita cantik dengan matanya yang indah.

"Ini pasti bohong, dia sedang membohongiku kan?" ucapnya seorang diri.

Dylan yang duduk di depan menoleh kebelakang. Ia melihat sang ayah yang masih terlihat begitu terkejut dengan kejadian beberapa menit yang lalu di kantor polisi.

"Dari ucapannya, aku rasa dia tidak berbohong Dad..." tukas Dylan, karena ia bisa melihat dari kedua mata Hans yang seperti sedang menahan luka saat William menanyakan keberadaan ibunya Hans.

Mobil berhenti tepat di lampu merah. Selena yang duduk di samping sang ayah menoleh sekilas. Ia juga melihat layar ponsel William yang masih menyala. Dadanya berdesir nyeri karena selama ini sang ayah masih mencintai sosok wanita yang berada di layar ponsel.

"Saat itu seharusnya kau menolak perjodohan nya..." ucap Selena pelan dan kembali menatap ke depan jalan.

Dylan mengerang "Stop it Selena... Jangan menambah suasana semakin parah"

"Aku hanya mengatakan yang seharusnya Daddy lakukan. Jika saja Dad menolak perjodohan itu pasti dia tidak akan kehilangan sosok wanita yang dicintainya kan...!" tukas Selena dengan suara bergetar.

Air matanya kini jatuh "Aku merasa kasihan pada Mommy, dia selalu mencintaimu Dad. Meski kau tidak pernah membalasnya"

Selena mulai terisak dan menutup wajah dengan kedua tangannya. "Bahkan sampai dia pergi meninggalkan dunia ini, She's still waiting. She just wants to hear that you love her, Dad..."

Setelah berucap Selena melepaskan seatbeltnya dan keluar dari mobil. Ia berlari dengan cepat di susul Dylan, namun sang kakak sudah terlanjur masuk kedalam taxi dan pergi.

"KEJAR DIA CEPAT!!!" perintah Dylan pada pengawal.

Dylan kembali masuk kedalam mobil karena lampu merah kini sudah berubah hijau. "Ikuti taxi itu cepat!" tukas Dylan pada supir yang di jawab anggukan.

"Biarkan dia pergi..." ucap William cepat.

"DAD!!!" Dylan berseru dengan suaranya yang kencang.

William menatap putranya "Kita kembali kepenthouse..."

Mendengar suara sang ayah yang lemah membuat Dylan tidak bisa bertindak. Dan pada akhirnya ia menuruti perkataan William dan menghubungi pengawal yang mengejar Selena untuk tetap mengawasi.

Selena mengusap air matanya kasar, hatinya begitu sakit karena rasa cintanya terhadap mendiang sang ibu yang tidak pernah terbalas oleh sang ayah.

Ini tidak adil, dia menahan sakit dan luka dalam pernikahannya yang tak di dasari oleh cinta. Mommy... Selena membatin.

Selama di perjalan Selena hanya bisa menangis dalam diam. Ia terus teringat dengan mendiang sang ibu. dirinya ikut merasakan sakit yang ibunya alami. Hingga ia tiba di tempat tujuan. Selena langsung membayar dan kemudian keluar. Menatap gerbang yang menjulang tinggi.

Kedua kakinya melangkah menuju pos penjaga. "Permisi, apa Mr. Hans ada? Izinkan aku bertemu dengannya"

Pengawal yang berjaga pun bergegas keluar dan menghampiri Selena. "Beliau ada didalam, tapi maaf anda tak diizinkan bertemu dengan beliau"

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang