Part 41

242 43 12
                                    

•Falling For You•

Happy reading
📚

Guyuran hujan begitu lebat menyelimuti kota spanyol siang ini, beberapa orang terlihat sibuk dengan diri mereka masing-masing. melakukan aktifitas di dalam ruangan sambil menikmati secangkir susu hangat adalah menjadi hal yang sangat menyenangkan. namun tidak dengan wanita berambut pirang dan mata birunya yang sendu. ia hanya bisa menghela nafas berat berkali-kali dengan tatapan mata fokus ke arah luar jendela. Susu yang awalnya panas, kini sudah menjadi dingin. pikirannya melambung entah kemana, dan susana hatinya saat ini benar-benar buruk.

"Ada apa dengan cuaca hari ini?" ucap Dylan berjalan ke arah sang kakak dan ikut duduk di single sofa. "Sejak pagi tadi hujan tidak juga berhenti"

"I don't know..." jawab Selena lesu. ia benar-benar kehilangan semangat hari ini.

Dlyan nampak terdiam sambil memandangin wajah Selena. kakak satu-satunya itu masih terlihat pucat dan juga lemas. ia marasa cemas dan khawatir melihat kondisi Selena saat ini, Semenjak sang kakak memutuskan untuk pergi ke spanyol itu membuatnya benar-benar gelisah. dan sekarang ia bisa melihat langsung kondisi Selena yang terlihat begitu menyedihkan dengan penuh beban di hidupnya.

"Apa kau mengkhawatirkan boss mu itu?" tanya Dlyan pada akhirnya.

Selena menoleh "Aku yakin semua berita itu tidak benar" ucapnya membela dan ia pun beranjak.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Dylan semakin gencar karena ia merasa penasaran dengan jawaban sang kakak yang begitu membelanya.

Menarik nafas dalam Selena berjalan pergi menuju kamar. "Aku tidak perlu mengatakannya berulang kali kan Dylan!!" jawabnya dan langsung menutup pintu kamar.

Dylan terdiam dengan raut wajanya yang datar dan tatapan kesal. ia merasa jika Selena sudah melewati batas untuk masuk kedalam kehidupan bossnya itu. Aku akan membawamu pulang Selena. aku tidak ingin kau terus terluka dengan beban yang sudah kau bawa itu. ucapnya membatin.

Sementara itu di dalam kamar Selena langsung membaringkan tubuhnya di ranjang. tatapan matanya mengaharah ke langit-langit kamar. ia masih merasa lemas karena kejadian waktu itu bersama Arthur. entahlah ia merasa dirinya adalah wanita yang sangat bodoh dan lemah terutama dengan Arthur. di saat dia sudah yakin dengan segalanya untuk membalas, akan tetapi pria itu seketika berhasil meruntuhkan tekadnya dengan sekali hentakan.

"Apa kau membenciku? Ya aku tahu, aku adalah wanita yang lemah dan sangat bodoh" ucapnya seorang diri dan air matanya pun menetes.

Selena memejamkan mata, dan seketika teringat dengan Hans. Ia merasa penasaran dengan berita yang kini menjadi trending topik itu. "Dia tidak mungkin membunuh, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dia ikut terlibat"

Tak lama suara notifikasi berbunyi dan Selena langsung membuka mata. Mengambil ponselnya yang tergeletak di meja nakas. Beberapa pesan masuk salah satunya pesan dari Arthur. Ia pun membuka pesan tersebut dan membacanya.

Mxt apartemen aku tunggu, jika kau tidak datang maka semua rahasia tentangmu akan terbongkar...

Selena menarik nafas berat setelah membaca pesan dari Arthur. ia benar-benar tidak punya pilihan selain menuruti semua apa yang di katakan pria itu. dengan berat hati ia pun beranjak dan pergi menuju walk in closet untuk bersiap. setelah beberapa menit ia bersiap ia pun bergegas keluar kamar.

"Kau mau pergi?" tanya Dylan saat melihat sang kakak keluar kamar dengan pakaian rapih.

"Euung, aku mendapat pesan dari manager untuk segera ke kantor sekarang" jawabnya dan kemudan berjalan pergi.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang