Part 42

259 44 13
                                    

Yuuuhuu aku update lagi nih? Jam berapa kalian baca part ini?!

•Falling For You•

Happy reading
📚

Suara hujan yang deras begitu terdengar, suara petir dan kilat terlihat begitu jelas dari ruangan. Suasana menjadi hening dan terasa dingin. Lidah terasa begitu kaku, tidak sekata patahpun yang keluar dari bibir wanita yang kini tengah berdiri dengan perasaan campur aduk. Detak jantungnya yang sempat berhenti beberapa detik kini berdegup dengan cepat.

"That's you're name right..."

Menelan salivanya susah payah, Selena mencengkram kuat file yang ia pegang. Air matanya kembali menetes dengan perasaan takut. Rasa takut ini begitu besar dan nyata ia rasakan. Bahkan ia merasakan tubuhnya begitu lemas dan tak sanggup lagi untuk menopang dirinya sendiri.

"Kali ini apa yang dia perintahkan padamu?"

Hans bertanya dengan suaranya yang terkesan rendah dan dingin. Tatapan matanya tak putus menatap wajah Selena yang kini terlihat pucat. Ia tahu jika wanita itu terkejut dengan apa yang ia tunjukkan.

Hans melangkah menuju jendela besar. Memasukkan kedua tangan kedalam saku celananya, dan memandang ke arah langit yang mendung dengan guyuran hujan yang lebat. "Tak ku sangka kau berani melakukannya. Dan bodohnya aku sempat mempecayainya... Cht..!!"

Menarik nafas dalam Selena dengan cepat mengusap airmatanya. "Aku bisa menjelaskan semuanya padamu"

"Menjelaskan?" hardik Hans sambil berbalik badan. "Menjelaskan bahwa dia memintamu untuk mencari tahu tentang diriku! Atau dia ingin mengetahui segalanya tentang hidupku.!!!"

Selena memberanikan diri untuk mendekat. "T... Tidak dia tidak ada kaitannya. Sungguh biarkan aku menjelaskannya"

"Aku tidak peduli dengan tujuanmu" balas Arthur cepat. Ia enggan untuk mendengarkan semua penjelasan. Baginya ini semua sudah cukup menyakitkan dan melukai perasaannya.

Air matanya terus menetes dengan perasaan sakit. Selena selama ini mendekati Hans dan berhasil masuk itu karena ia memiliki tujuan lain selain balas dendam.

"Kau berhak marah dan membeciku. Tapi ketahuilah dia sangat..." ucapan Selena terhenti saat Hans berbalik menghadap ke arahnya.

Hans melangkah mendekat dengan sorot matanya yang tajam, rahangnya yang menggeretak kuat ia menatap Selena penuh rasa marah. "Jangan pernah kau muncul lagi di hadapanku.!" tukasnya dan melangkah pergi.

Selena mematung, tatapan tajam dan menusuk itu membuatnya benar-benar lemas. Nafasnya terasa sesak sampai ia kesulitan mengambil satu tarikan nafas. Ia pun berusaha berbalik badan, akan tetapi Hans sudah tidak ada. Dengan cepat ia pun berlari menyusul. Di luar ruangan ia bisa melihat Hans yang sudah masuk kedalam lift.

Beberapa karyawan terlihat begitu terkejut saat melihat Selena keluar dari ruangan Hans sambil menangis. Mereka sampai beranjak melihat Selena yang berlari mengejar Hans.

"Ada apa dengannya?"

"Aku tidak tahu, sepertinya ada sesuatu masalah yang besar"

Selena terus menekan tombol lift untuk menyusul Hans yang sudah lebih dulu masuk. Tak membutuhkan waktu lama, pintu lift kedua pun terbuka. Ia pun segera masuk dan kembali menekan tombol lift menuju lobi.

"Please... Please..." ucapnya sambil terisak.

Saat pintu lift terbuka Selena langsung saja berlari mengejar Hans yang sedang berjalan.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang