Part 39

337 52 16
                                    

•Falling For You•

Happy reading
📚


Tatapan matanya terlihat begitu fokus pada layar televisi. Sambil mengusap lembut bibirnya Hans menyimak semua ucapan dan kata-kata yang di siarkan. Tidak hanya dirinya saja, Hanna yang berdiri di selebahnya pun ikut menonton siaran berita pagi ini. Wanita berdarah yunani itu bahkan begitu terkejut.

"Apakah berita itu benar?" tanya Hanna pelan.

Hans mematikan televisinya dan beranjak dari duduknya. "Kau terilah begitu mencemaskannya? Ada apa?!"

Hanna memberanikan diri menatap suaminya. "Bukan begitu, aku hanya merasa sedih karena Steva harus kehilangan calon bayinya. Itu sangat menyakitkan"

Mendengar jawaban istrinya itu Hans hanya bisa tersenyum singkat dan memeluknya erat. Ia mengerti perasaan Hanna yang merasa sedih dan juga kasihan dengan kejadian yang menimpa Steva istri Arthur. Memberikan kecupan di puncak kepalanya berkali-kali, Hans melepaskan pelukannya. Sambil menatap dalam kedua mata Hanna yang selalu membuatnya jatuh cinta.

"Itu adalah kesalahan yang bisa saja tidak di sengaja. Atau mungkin sebaliknya, kita tidak tahu apa yang terjadi pada mereka berdua"

Hanna mengangguk singkat "Kau benar..." ucap Hanna pelan dan langsung memeluk Hans kembali. Memejamkan mata dengan perasaan hangat dan juga ketenangan. "Bisakah kau tetap disini untuk hari ini?"

"Aku juga ingin mengabulkannya, tapi pekerjaanku hari ini sangat banyak sayang" balah Hans lembut sambil membelai rambut panjang Hanna.

Hanna menengadah untuk menatap wajah Hans. Bibirnya mengerucut seperti anak kecil yang siap untuk menangis saat ini juga. "Kalau begitu aku ikut denganmu"

"No... No... You'll be exhausted later bebe"

"And you let me alone here?" balas Hanna dengan mata yang sudah berbinar dan siap menangis.

Melihat raut wajah sang istri seperti anak anjing yang sedang memelas membuat Hans merasa geli dan dengan cepat memberi kecupan di bibir. "Jangan menunjukkan wajah seperti itu Hanna. Ok baiklah sebagai gantinya bagaimana kalau aku mengantarmu ketempat Eve, dengan begitu kau tidak akan merasa bosan"

Hanna nampak menimang tawaran Hans dan setelah berpikir akhirnya ia mengangguk. "Baiklah, ayo kita bersiap" tukasnya dan langsung pergi menuju walk in closet.

Menggeleng heran Hans hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan istrinya. Selama tiga hari ini Hanna sering bertingkah seperti anak kecil. bahkan ia masih teriang dengan kejadian pagi kemarin. Di saat ia sedang menerima telefon Hanna dan juga Lyla saling berlari menghampirinya. Saling memeluk dan menarik dirinya dan memintanya untuk memilih. Mengingat kejadian pagi itu sungguh membuat Hans tertawa.

A few moments later...

Hanna nampak gembira saat melihat Eve yang sedang berjalan menghampirinya sambil menggendong baby Leo. Sejak di perjalanan Eve terus meminta Hans untuk cepat agar ia bisa segera bertemu dengan Eve dan juga putra keduanya itu.

"Maaf merepotkanmu Eve..." tukas Hans dengan senyum singkat.

Mendengar itu Eve dengan cepat menggeleng. "Apa yang kau katakan, aku merasa senang jika kalian sering datang, jadi aku tidak kesepian di saat Dex sedang pergi sekolah dan Teo yang sibuk di kantor"

"Dimana Teo?" tanya Hans cepat.

"Sepertinya masih di ruang kerjanya" balas Eve cepat.

Hans mengangguk dan pamit untuk menemui Teo, sedangkan Hanna meminta izin untuk menggendong Leo. Eve hanya bisa tersenyum melihat Hanna yang terlihat begitu senang. Sementara itu Hans langsung saja membuka pintu. berjalan masuk dan membuat Teo seketika menoleh.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang