Part 43

309 45 14
                                    

Hayo jam berpa kalian baca part ini?

•Falling For You•

Happy reading
📚

Semua orang nampak terdiam dengan tatapan mata sedih. Terutama Hanna yang sudah menangis sambil memeluk Selena. Ia sudah mengetahui semuanya setelah Selena bercerita padanya malam ini. Ia tidak menyangka jika Selena adalah adik Hans walau berbeda ibu. Awalnya ia begitu terkejut dengan apa yang Selena katakan. Tetapi setelah Sean dan Teo menambahkan penjelasan ia pun mengetahui semuanya sekarang.

"Maaf sudah membuat kekacauan di keluarga kalian. Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu" ucap Selena di sela isakannya.

Clau langsung saja menggeleng, ia pun meraih kedua tangan Selena dan menggenggamnya. "Mungkin tidak malam ini, kau bisa menjelaskannya besok setelah pers selesai"

Berusaha tersenyum Selena wanita yang bernama asli Veronica Bryce Dimitre itupun menggeleng. "Aku berharap seperti itu. But he threw me out, He told me to leave town tomorrow"

Hanna dan Clau pun terkejut, dengan cepat mereka berdua menggelengkan kepala. "Jangan khawatir, kau bisa menemuinya besok. Bagaimanapun dia harus mendengarkan dan mengetahui kebenarannya"

"Terimakasih banyak, aku berharap besok bisa berbicara dengannya. Maaf sudah merepotkan kalian" balas Selena dengan nada lemah.

Clau mengusap pipi Selena yang terasa dingin. "Kau sudah bekerja keras nak, aku bangga padamu"

Mendengar suara lembut Clau membuat Selena kembali meneteskan air mata. Ia teringat dengan mendiang sang ibu. Clau benar-benar menggambarkan sosok sang ibu yang lemah lembut dan penuh perhatian. Meski selama sisa hidupnya ia tidak pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun.

"Baiklah kalau begitu aku mohon pamit..." ucap Selena dan beranjak.

Hannapun ikut beranjak sebelum Selena pergi ia pun memeluk Selena dengan erat. Air matanya kembali jatuh, "Aku akan membujuknya" bisik Hanna pelan.

Selena tersenyum tipis, ia bisa merasakan pelukan yang begitu erat dan juga tulus. Hingga pelukan telepas, Selena menggenggam kedua tanga Hanna. "Terimakasih, maaf sudah merepotkan"

"Aku akan mengantarmu..." ucap Marcell.

"Terimakasih banyak, dan sekali lagi maaf sudah merepotkan kalian" balas Selena dan kemudian berjalan pergi.

Hanna mengantar Selena sampai pintu utama bersama Teo dan juga Sean. Dalam hati mereka merasa kasihan dengan Selena.

"Semua akan baik-baik saja kan Dad..." tanya Hanna pelan sambil menoleh ke arah Sean.

Pria paruh baya yang masih memiliki tubuh kekar itu mengulas senyum sambil mengangguk. "Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja" balasnya dan mengusap puncak kepala menantunya itu.

"Sebaiknya kau temui dia, saat ini yang ia butuhkan adalah dirimu Hanna" tukas Teo.

Hanna mengangguk "Baiklah kalau begitu..." balasnya dan melangkah pergi.

Langkah demi langkah, Hanna terus berjalan melewati lorong panjang menuju ruang kerja suaminya. Ia sangat mengkhawatirkan Hans setelah kejadian beberapa menit yang lalu. Hingga langkah kakinya terhenti dan berdiri di depan pintu berwarna coklat tua. Iapun mengetuk pelan dan kemudian membukanya.

Ya Tuhan... Hanna membatin. Yang pertama ia lihat adalah keadaan ruangan yang berantakan. Beberapa lembar kertas berserakan di lantai dan juga beberapa barang. Hanna berjalan masuk dan memunguti satu persatu kertas yang berserakan di lantai.

Falling For HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang