Happy Reading
*******
Berita kelahiran putra pertama dari Raymond dan Chariva sudah tersebar luas dalam waktu kurang dari 1 jam. Ucapan selamat membanjiri kolom komentar akun media sosial keduanya. Bayi yang ditunggu-tunggu oleh keduanya akhirnya lahir dengan sehat tanpa kekurangan satu pun.
Raymond sedang menatap putranya yang baru lahir 5 jam yang lalu. Putranya berada di box khusus bayi. Sedari tadi senyuman Raymond tidak pernah surut. Raymond menoleh saat ada yang menepuk pundaknya.
"Congratulation bruh, kau sudah menjadi seorang dady" Raymond mengembangkan senyumnya.
"Terimakasih Alban"
"Hai, Dady" celetuk Luke dengan suara khas anak kecil. Semua orang yang ada di ruang rawat VIP tertawa. Chariva menatap tajam pada semua. Dia khawatir jika anaknya terganggu dengan suara bising.
"Maafkan kami, Mommy Char" ucap Luke mengikuti dengan suara khas anak kecil dan memasang raut wajah ketika anak kecil melakukan kesalahan dan mendapat teguran dari orang tuanya. Chariva terkekeh pelan.
Kate, tunangan Alban menghampiri Chariva yang terduduk diatas brankar pasien. 3 bulan yang lalu Kate dan Alban melangsungkan acara pertunangan. 4 bulan lagi mereka akan menikah. Alban benar-benar jatuh cinta dengan seorang dokter kandungan yang ditemuinya 1 tahun yang lalu di rumah sakit di Spanyol.
Awalnya Kate khawatir jika Alban hanya menjadikan dirinya sebagai pelampiasan. Tapi, setelah Alban melakukan segalanya demi Kate, akhirnya dia yakin kalau Alban benar-benar mencintainya dari hati.
"Selamat Char. Aku tidak menyangka ternyata secepat ini kau menjadi mommy"
"Terimakasih Kate. Oh ya, terimakasih juga sudah membantuku melahirkan putraku" ucap Chariva. Dia sangat berterimakasih pada Kate yang dengan senang hati membantunya melahirkan putra pertamanya.
"Ah, tidak perlu berterimakasih. Itu sudah kewajibanku sebagai dokter" ucap Kate dengan tersenyum.
"Apakah aku boleh melihat putramu lagi?" Chariva terkekeh.
"Tentu saja, lihatlah sebanyak yang kau mau" Kate menatap bayi laki-laki yang sangat tampan.
"Kenapa putramu sangat tampan, Char?" tanya Kate yang terkagu-kagum dengan putra dari sahabatnya.
"Lihatlah siapa Daddy-nya" ucap Raymond dengan sombong dan tangannya menyugar rambutnya.
"Tenanglah sayang. 4 bulan lagi kita akan membuat yang lebih tampan dari putranya Raymond" Kate membalikkan tubuhnya dan menatap putra Chariva. Dia berusaha menutupi kedua pipinya yang memerah.
"Chariva!" pekik Violetta dari pintu.
"Dimohon untuk mengecilkan suara anda. Karena sang pangeran sedang tidur" ucap Luke menirukan suara yang biasanya ada di bandara. Violetta mengangguk dan terkekeh. Dia menghampiri sang sahabat lalu memeluknya.
"Aku sangat merindukanmu, wahai sahabatku" rengek Violetta. Semua orang yang ada di ruangan itu terkekeh pelan.
"Selamat bruh, kau sudah menjadi ayah"
"Terimakasih, Rafferth. Cepatlah kau menyusul sahabatmu" Raffert menggeleng pelan.
"Ah, tidak-tidak. Itu terlalu cepat, bahkan aku belum mendapat predikat sarjana" Raymond mengangguk.
Semua orang menatap seorang pria yang sedang berdiri di tengah pintu. Dia mendongakkan wajahnya dan tersenyum tipis. Raymond langsung memeluk pria itu. Dia sangat merindukan pria yang ada dalam pelukannya. Pria yang dipeluk Raymond tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lightover
RandomMaafkan aku aku adalah pengkhianat. Aku pria terbrengsek. Aku yang berjanji dan bersumpah memastikan kau selalu bahagia tapi akulah yang membuat luka yang teramat dalam di hidup mu -Raymond Xander Benito- Aku rapuh, aku lemah, aku marah...