Happy reading
Klo nemuin typo komen
*******
"Zahera" ucap Leona sambil memeluk sahabatnya yang baru saja naik panggung. Sedangkan wajah Eryk, Luke, Alban terlihat cemas, kecuali Stefan.
"Selamat ya Leona, aku senang akhirnya kamu bisa bersatu dengan pria yang kau cintai" ucap Zahera, "Oh ya, dimana tunangan kamu?" tanya Zahera setelah melihat ke sekitar Leona yang ternyata kosong.
"Dia sedang ke toilet, mungkin sebentar lagi" Zahera mengangguk.
Mereka berdua saling bercerita sambil berdiri, tak lupa keempat pria tadi mengawasi Zahera, khawatir dia kenapa-napa. Tanpa mereka sadari, Raymond sudah berada di samping Leona. Leona yang menyadari kedatangan tunangannya, dia langsung menggenggam tangan Raymond.
"Ini dia tunanganku" ucap Leona sambil tersenyum bahagia. Zahera meredakan tawanya dan mengikuti arah tangan Leona menggengam tangan tunangannya. Zahera mendongak untuk melihat rupa tunangan sahabatnya. Zahera membulatkan matanya. Dia merasa bahwa hatinya dihantam sesuatu yang keras hingga membuatnya tak mampu membendung air mata.
"W-what? ... y-you, don't kidding, Leona" ucap Zahera menyakinkan dirinya bahwa ini hanyalah mimpi.
"I'm not. Buat apa aku bercanda. Hari ini aku minta sama kau untuk PUTUS DARI TUNANGANKU YANG SEBENTAR LAGI AKAN MENJADI SUAMIKU! " ucap Leona dengan penuh penekanan.
Air mata Zahera mengalir dengan derasnya hingga membuat siapa saja yang berada di dalam ruangan itu merasa kasihan padanya. Zahera tak menyangkan, ternyata orang yang dicintainya mengkhianatinya begitu saja setelah memberikan banyak janji dan sumpah manis. Zahera menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"No ... please say this only dream ... " lirih Zahera. Semua orang yang berada di ruangan itu ikut menitikkan air mata. Raymond sangat ingin membawa Zahera ke dalam pelukannya dan memberikan beribu-ribu ucapan maaf. Dan sekarang Raymond menghempaskan tangannya yang digenggam oleh Leona. Raymond langsung memeluk gadis yang dicintainya.
Zahera hendak mendorong Raymond tapi dia sudah tak memiliki kekuatan lagi, yang bisa dia lakukan hanyalah memukul dada bidang miliki Raymond dengan lemah. Dia terisak didalam pelukan Raymond. Raymond memeluk gadis yang dicintai dengan sangat erat. Dia tak ingin melepaskan Zahera.
Raymond menempelkan bibirnya di kening Zahera. Raymond juga meneteskan air matanya disana. Air mata Raymond jatuh ke wajah Zahera yang berada dibawahnya dan menyatu dengan air mata Zahera.
"Kenapa Ray... "lirih Zahera.
"I'm sorry ... Maafkan aku, sayang. Please don't cry" lirih Raymond.
"Kenapa ... kenapa, kau bersumpah jika kau mengingkarinya" ucap Zahera di sela isakannya.
"Maafkan aku. Aku hanya mencintai kau dan tak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku" ucap Raymond.
Tanpa disadari Zahera,Raymond masih memakai mic kecil yang menempel di jasnya yang tadi digunakan ketika mengikat janji dalam pertunangan. Beberapa tamu merekam kejadian dari awal sampai sekarang, beruntung Raymond lupa jika dia masih memakai mic kecil. Jadi para tamu bisa mengetahui apa yang dibicarakan keduanya dari jauh.
Raymond menarik dagu Zahera dengan lembut untuk menatap wajahnya. Raymond merasa hatinya teriris-iris ketika melihat kedua mata Zahera yang penuh dengan rasa sakit, marah, sedih, dan kecewa. Sedangkan Zahera dapat melihat rasa bersalah yang amat besar dalam kedua mata Raymond. Raymond menempelkan keningnya dengan kening Zahera. Keduanya kembali menangis. Raymond masih memeluk erat tubuh Zahera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lightover
RandomMaafkan aku aku adalah pengkhianat. Aku pria terbrengsek. Aku yang berjanji dan bersumpah memastikan kau selalu bahagia tapi akulah yang membuat luka yang teramat dalam di hidup mu -Raymond Xander Benito- Aku rapuh, aku lemah, aku marah...