chapter 38

139 7 0
                                    

Happy reading

Klo nemuin typo komen

**********

Raymond terkekeh karena pukulan dari Zahera tak berpengaruh apapun pada tubuhnya. Semua yang ada di ruangan itu tertawa melihat kelakuan mereka berdua. Tanpa mereka sadari sepasang mata mengamati mereka dari celah pintu yang sedikit terbuka. Dia menatap wanita yang dicintainya. Air mata menetes dan dadanya memanas. Sudah dari dulu dia memendam perasaan pada sang wanita itu. Tapi dulu wanita itu menjadi kekasih sahabatnya dan setelah mendengar kabar putus dia mulai mendekati wanita itu.

Sepertinya usaha yang dia lakukan selama ini sia-sia karena sang wanita hanya menganggapnya sebagai sahabat tak lebih. Pria itu berjalan meninggalkan ruangan yang sedang dipenuhi oleh kebahagiaan. Pria itu duduk di taman rumah sakit. Sendirian. Udara malam yang dingin dibiarkannya menembus pori-pori nya. Ditatapnya langit malam yang bertabur bintang.

Seorang wanita muda dan cantik duduk disamping Alban. Alban menatap wanita yang berada disampingnya. Wajah yang bersinar terkena cahaya lampu neon didepan mereka. Wanita itu menatap lurus ke depan dan memejamkan mata menikmati terpaan angin malam yang menerpa wajah dan menerbangkan rambutnya. Wanita itu menggunakan jas putih dan tanda pengenal dokter di jas kirinya.

Wanita itu membuka kedua matanya dan menatap Alban yang sedang menatap dirinya. Wanita itu tersenyum pada Alban. Alban terkesima dengan wajah wanita yang berada didepannya. Senyum yang sangat indah terukir diwajahnya yang sempurna. Alban tersenyum dengan kikuk. Jantungnya terpompa dua kali lebih cepat. Detak jantung yang berdetak dengan cepat saat dia bersama dengan Zahera. Seminggu yang lalu dia tak merasakan detak jantung yang sama saat bersama dengan Zahera. Tapi kini detak jantung itu kembali ketika dia berada didekat dokter ini.

"ada apa kenapa kau menatapku seperti itu?" Alban mengerjapkan mata berkali-kali

"ah no-nothing" wanita itu hanya mengangguk

"what are you doing in here?" tanya Alban

"itu kebiasaan ku" balas singkat wanita itu

"kebiasaan yang unik. Apa kau seorang dokter?" ucap Alban menatap kedua mata yang bersinar karena terkena pancaran sinar lampu neon

"ya aku seorang dokter kandungan"

"wow,kalau boleh tau sepertinya kau bukan orang asli Spanyol?"

"aku bukan asli Spanyol. Aku Amerika"

"kenalkan aku Alban Smith dan kau?" ucap Alban sambil mengulurkan tangannya

"Kate Madysn" ucap Kate menerima uluran tangan dari Alban

Pembicaraan mereka berlanjut. Tawa dan candaan mengiringi pembicaraan mereka malam ini. Malam semakin larut Alban memutuskan untuk mengantar teman barunya ke apartemennya. Kate menolak karena dia bilang kalau bawa mobil sendiri. Tapi Alban memaksa untuk mengantarnya anggap saja sebagai hadiah pertemanan mereka. Mereka berdua berjalan beriringan meninggalkan taman rumah sakit menuju parking basment.

*********

Raymond sudah rapi dengan pakaian casual nya. Dia menghampiri kekasihnya yang berada di balkon bersama orangtuanya dan orang tua kandung kekasihnya. Ditatapnya wajah cantik sang kekasih. Zahera berada di antara Emillio dan Florie. Kebahagiaan terpancar di wajah cantiknya yang bersinar terkena sinar matahari pagi. Mata yang tak bisa membohongi jika sang pemilik sedang sangat bahagia. Mata berwarna abu-abu terang semakin bercahaya terkena pantulan sinar matahari.

Raymond duduk disebelah orangtuanya yang sedang bermesraan. Raymond menggeleng pelan ketika menatap kedua orangtuanya. Usia boleh tua tapi keromantisan tetap berlanjut,itu yang diucapkan Carlos. Raymond menatap wajah sang kekasih lagi. Pandangan mereka berdua bertemu. Sang kekasih tersenyum pada dirinya.

"sayang,ayo kita pergi. aku mau jalan-jalan denganmu" ajak Raymond pada Zahera

"iya sayang kasihan Raymond dia sudah 1,5 tahun menghukum dirinya tuk tak menemui mu" tambah Stera merangkul putranya. Zahera menatap kedua orang tua kandungnya meminta jawaban.

"dengan berat hati momy izinkan. Raymond jaga putriku kalau dia kenapa-napa kau tau akibatnya. Tak ada restu dariku" ucap Florie sedikit mengancam Raymond

"jaga putri kecilku"

"astaga uncle putrimu sudah besar dia bukan anak kecil lagi. Lihatlah sekarang dia sudah berusia 18 tahun" ucap Raymond yang membuat Emillio terkekeh karena ucapannya sendiri

"ingat sekarang kita semua harus memanggil putriku dengan sebutan Chariva bukan Zahera. Aku tak mau dengar ada orang yang memanggil putriku dengan sebutan nama yang diberikan jalang sialan itu"

"siap uncle aku sudah membuat postingan dan juga story yang mengharuskan orang-orang memanggil gadisku dengan sebutan Chariva" Emillio mengangguk mantap

Seharian ini merupakan hari yang terindah dalam hidup Chariva. Dia bisa berkeluh kesah dengan orangtuanya,memeluknya dan yang paling indah adalah bisa bersatu lagi dengan pria yang dicintainya,Raymond. Hari sudah sore,mereka berdua menikmati sunset dipinggir pantai. Chariva duduk di atas pasir pantai yang lembut dan berwarna putih bersih sedangkan Raymond sedang tiduran di atas pasir pantai sambil menatap kekasihnya dengan tangan kiri yang menjadi tumpuan kepalanya.

Raymond bangkit dari tidurnya dan posisi berdiri. Dia mengulurkan tangannya pada sang kekasih. Dengan senang hati Chariva menerima uluran tangan itu. Mereka berdua berjalan beriringan dengan tangan Raymond yang terus menggenggam tangan mungil kekasihnya. Raymond mengajak Chariva ke sebuah restoran yang sedang ramai pengunjung. Restoran ini salah satu dari cabang restoran Raymond yang ada di Spanyol. 

Raymond mengajak Chariva ke balkon restoran yang menghadap ke laut. Sebelum ke balkon Raymond memasang penutup mata pada Chariva. Setelah dipastikan penutup mata itu erat,Raymond menggendong Chariva ala bridal style. Se sampainya di balkon,angin menerpa keduanya. Raymond menurunkan Chariva dari gendongannya secara perlahan.

Setelah Chariva berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Raymond berdiri ke belakang tubuh kekasihnya dan membuka penutup mata secara perlahan. Setelah melepas penutup mata itu,Raymond berjalan kesebuah piano berwarna putih dengan logo RXB & CCG berwarna emas terukir indah di atas piano itu.

***************

To Be Continue

~Thank You So Much For Read,Vote and Comment~

7 Desember 2020

10.24 am 

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang