chapter 11

96 7 0
                                    

Happy Reading

klo kalian nemuin typo komen

***************

Zahera POV

Untuk apa Raymond meneleponku? Bukankah, tadi malam dia sudah puas berbicara padaku sampai aku tertidur. Hahahaha. Kejadian tadi malam sangat lucu. Aku segera menggeser tombol yang awalnya berwarna abu-abu berubah menjadi warna hijau.

"Ada apa, Ray?" tanyaku

"...................."

"Apa, benarkah? Kalau begitu masuklah ke rumah, aku sedang berada di kamar bersama grandma. Tunggulah di ruang tamu" ucapku.

Ternyata Raymond sudah berada di depan pintu rumah grandma. Tunggu, berarti tadi dia pasti melihatku melamun di balkon. Kalau iya? Astaga, aku sampai tidak sadar kalau ada yang melihatku dari tadi. Aku menghampiri grandma yang sedang memasukkan berkas-berkas dan tiga buah kartu ATM tadi ke dalam brankas.

"Grandma, Raymond menunggu kita di ruang tamu ayo kita bersiap" ajakku

Grandma mengangguk dan menggandeng tanganku untuk ke ruang tamu. Sebenarnya yang meminta Raymond datang kesini adalah grandma dia ingin menghabiskan waktu bersama aku dan Raymond untuk hari ini. Kebetulan juga hari ini hari minggu, jadi Raymond tidak pergi ke kantor. Dan sebelum grandma masuk ke kamarku aku sudah bersiap menggunakan dress selutut begitu juga dengan grandma.

❤️🌠❤️

Kini, aku, Raymond, dan grandma berada di manison milik Raymond. Sebenarnya, ini kali pertamaku menginjakkan kaki di manison ini. Aku terperangah melihat keindahan alam disekitar manison ini. Disebelah barat kita bisa melihat keindahan laut sedangkan sebelah timur kita bisa melihat keindahan kota.

Aku bersama grandma berada di taman belakang manison. Sedangkan Raymond, masuk sebentar ke dalam manison untuk mengambil sesuatu. Aku menatap sebuah bunga yang menurutku sangat cantik dibandingkan bunga yang lain. Aku berjalan ke arah bunga tersebut dan menyentuh tangkainya.

"Sungguh cantik bunga ini" ucapku memegang kelopak bunganya

Aku merasa ada sesuatu yang melingkar di perutku. Bisa ku tebak dibelakang ku adalah Raymond, dia memang selalu begini padaku. Aku sudah mengenali aroma parfumnya, maskulin. Dia menaruh kepalanya di bahuku.

"Bunga ini kalah cantiknya dengan wajahmu" ucapnya sambil mengenggam tanganku yang memegang kelopak bunga

"Bohong! " ucapku ketus. Entah kenapa aku ingin membuat Raymond kesal

"I'm not liying my queen" pipiku blushing seketika

Raymond melepaskan tangannya dari perutku. Aku berpikir, sepertinya berhasil membuatnya kesal. Aku berbalik badan dan mendapati Raymond sedang melipat sebelah kakinya dan menatapku. Di tangan kanannya ada sebuah kotak kaca yang terbuka dan dalamnya terdapat......dua pasang cincin!!!! Astaga Raymond you make me melted..

"Zahera sejak awal bertemu denganmu, aku merasa kau berbeda dengan kebanyakan wanita diluar sana. Kau adalah satu-satunya wanita yang dapat menyentuh kebekuan hatiku. Kau memberikan warna dalam hidupku. Kau menjadi penyemangatku. Biarpun kita belum terlalu lama kenal tapi sifat yang kau miliki membuatku merasa kita sudah kenal sejak lama. You are everything for me. I love you. I wanna you to be my grilfriend. Kalau kau menerimaku maka ambillah satu cincin ini bila tidak, maka kau tak perlu mengambilnya" ucap Raymond menatapku penuh harap.

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang