My Lightover

chapter 12

Happy Reading

Klo kalian ad nemuin typo komen

*********

Raymond sudah berada di taman belakang. Dihadapannya ada Carlos dan Emillio, Stera duduk berhadapan dengan Florie sedangkan disamping Raymond adalah wanita yang sangat dibencinya, Leona. Posisi mereka ber-enam adalah melingkari meja bundar yang ada di tengah-tengah.

Raymond menatap wajah mommy dan dady-nya, dilihatnya Stera dan Carlos yang beraut wajah sedih. Begitupun dengan Florie dan Emillio, tapi raut wajah mereka sedih bercampur gembira. Sedangkan Leona, gadis itu beraut wajah bahagia karena bisa duduk bersebelahan dengan pria yang dicintainya.

"Sayang, Momy bahagia kau bisa kembali seperti dulu" ucap Stera dengan raut wajah bahagia Raymond tersenyum...tipis.

"Aku merasa sangat bahagia ketika berada di dekat kekasihku" ucapnya sambil tersenyum dan menerawang betapa cantik gadis yang dicintainya.

"Kita semua tau nak, tapi kami sudah ada perjanjian sejak kami kuliah" ucap Emillio sambil menepuk pundak Carlos.

"Yaitu, menjodohkan kedua anak kami ketika terlahir sepasang yaitu pria dan wanita. Dan sekarang itu terjadi dady-mu memiliki seorang putra yaitu kau dan aku memiliki putri yaitu putriku, Leona" lanjutnya. Raymond menatap dingin kepadanya. Raymond tau kemana arah pembicaraan selanjutnya.

"Jadi, kami memanggilmu kemari untuk membahas itu. Kami mau kau bertunangan dengan putriku" sambung Emillio.

Raymond melotot mendengar ucapan Emillio . Bagaimana tidak, baru tadi sore dia dan gadisnya menjadi sepasang kekasih tapi kini semua rencana yang dibuatnya pupus sudah karena Leona. Dia berpikir kalau mereka semua egois. Begitu juga pada orang tuanya. Apa mereka tak bisa melihat cinta yang besar darinya kepada Zahera? Apa mereka tak bisa melihat perbedaan ketika dirinya bersama gadisnya dengan orang lain? Kenapa harus dia? Kalau sampai perjodohan ini terjadi dia pasti akan membuat hati kekasihnya menjadi hancur dan dia berpikir kalau Raymond seorang pengkhianat karena sudah bersumpah selalu mencintainya seorang dan selalu bersamanya, berada disampingnya sampai ajal menjemput. Raymond tak bisa membayangkan betapa hancurnya gadisnya ketika melihat dirinya bertunangan dengan wanita lain, apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri, Leona.

"Aku tidak bi-"

"Uncle tidak menerima penolakan" sarkas Emillio.

"Tap-"

"Sayang, terima saja pertunangan ini" sambung Stera dengan sedih yang membuat Raymond tak berkutik lagi.

Tubuhnya ada disini tapi pikiran melayang pada kekasihnya. Baru saja dia akan membahagiakannya tapi malah yang membuat kekasihnya hancur. Raymond tak tega melihatnya rapuh. Dia sudah berjanji akan menjadi penguat dari kerapuhannya. Tapi, apa dengan semudah ini dia mengkhianati janjinya.

Aku adalah pria terburuk di dunia ini. Ya aku penghianat. Aku brengsek. Aku lemah. Aku adalah pria ter ter terburuk di dunia ini

"Pertunangan kalian akan dilaksanakan lusa" ucap Emillio dengan santainya.

"APA, SECEPAT INIKAH!!" bentak Raymond pada Emillio karena emosinya sudah berada di ubun-ubun.

"Ini demi kebaikan kalian berdua" jawabnya tenang.

"KEBAIKAN APANYA HAH?!! BUKAN KEBAIKAN TAPI KEBURUKAN!! KALIAN SEMUA EGOIS TIDAK MEMIKIRKANKU DAN JUGA KEKASIHKU...BARU HARI INI AKU DAN DIA BAHAGIA, TAPI TUHAN MERENGGUT KEBAHAGIAAN KAMI DENGAN MENGAMBIL NATHALIE...DAN SEKARANG KALIAN YANG MENGINGINKANKU BERTUNANGAN DENGAN BOCAH INI. COBA KALIAN BAYANGKAN, BAGAIMANA RASANYA BERADA DIPOSISIKU?! APA YANG KALIAN RASAKAN HAH?! KALIAN MEMISAHKAN DUA ORANG YANG SALING MENCINTAI. DAN KAU DAD, UPS BUKAN DADY MANA ADA ORANG TUA SEPERTI KALIAN. YANG TEGA MEMISAHKAN ANAKNYA DENGAN GADIS YANG DICINTAINYA. KAU CARLOS BENITO, STERA CIRO, EMILLIO GUZTAVO, FLORIE LINARA, DAN GADIS SIALAN INI, LEONA VIRANZA GUZTAVO. KALIAN ADALAH ORANG YANG SANGAT JAHAT BAHKAN KALIAN LEBIH JAHAT DARIPADA PEMBUNUH TERKEJAM DI DUNIA INI!!! MANUSIA TEREGOIS. AKU MENYESAL LAHIR DI KELUARGA INI DAN MEMILIKI DADY DAN MOMMY SEPERTI KALIAN! " bentak Raymond menunjuk wajah orang tuanya yang dengan telunjuknya sedangkan semuanya hanya diam karena shock melihat Raymond yang berubah 360 derajat ketika marah.