chapter 37

154 7 0
                                    

Happy Reading

Klo nemuin typo komen

*************

"dad,maafkan aku. Karenaku kau seperti ini. Andai kau tak menolongku mungkin aku sudah pergi. Dad cepat sadarlah..hiks...hiks"

Tangisan dan pelukan semua orang yang ada berhenti dan melihat ke arah suara. Zahera sudah bangun dan duduk di kursi yang tadi diduduki oleh Florie. Zahera menggenggam tangan Emillio yang tak di infus. Zahera menempelkan keningnya dengan tangan Emillio yang digenggamnya.

"dad..maafkan aku...maafkan aku tadi karena tak percaya ucapanmu..maaf-" ucapan Zahera terputus oleh pelukan Florie

"semua bukan salahmu sayang. Mungkin jika dady mu tak buru-buru mengatakan itu kau bisa mencernanya. Ketahuilah dady seperti itu karena dia sangat ingin kau kembali dengan kami. Maafkan momy dan dady sayang kami tak bisa jadi orangtua yang menjaga bayinya"

"mom..." Florie mengangkat kepalanya dan langsung memberikan ribuan kecupan disetiap inci wajah putri kandungnya

"maafkan kami sayang,seharusnya kau hidup dengan layak dan penuh cinta kasih sayang dari kami. Tapi kau malah mengalami kesengsaraan karena masa lalu kami" ucap Florie dengan ditemani air mata yang terus menetes

"momy tak sepenuhnya bersalah mungkin ini sudah takdir Tuhan"

"sayang coba kamu lihat kertas ini" ucap Florie memberikan kertas tadi pada Zahera

Zahera membacanya dan tersenyum

"yes mom i know. Tadi saat aku tidur aku melihat masa-masa saat momy hamil aku. Aku melihat perjuangan momy melahirkan ku tuk melihat dunia yang indah ini. Dan aku juga lihat saat aku dibawa seorang wanita pergi dari ruang bayi. Aku melihat kesedihan momy dan dady karena kehilanganku. Aku melihat momy depresi dan aku melihat Leona tumbuh menjadi sekarang. Bay the way mom,dimana Leona?"

"Leona sudah tiada satu tahun lalu...hiks..dia kecelakaan pesawat" ucap Florie menitikkan air mata yang langsung dihapusnya

"astaga mom"

"dia kecelakaan pesawat saat hendak ke Spanyol menyusul kau sayang. Dia berniat ingin membunuhmu di Spanyol dan setelahnya dia dan sahabatnya Zetta Zhi akan kabur ke New Zealand" papar Raymond pada Zahera

Zahera langsung memeluk erat tubuh ibu kandungnya. Zahera sedih karena harus kehilangan sahabat yang sangat baik padanya,dulu. Florie mengurai pelukan dengan anak kandung dan menatap wajah suaminya yang masih berbaring disampingnya. Zahera mengikuti arah tatapan sang ibu. Zahera dan Florie menatap wajah damai seorang suami sekaligus ayah.

"sayang cepatlah sadar putri yang kita nantikan sejak 18 tahun lalu sudah berada di hadapanmu. Bangunlah sayang putri kita menunggu kau sadar"

Suatu keajaiban datang. Jari-jemari Emillio bergerak pelan dan kelopak mata yang tadi tertutup rapat terbuka secara perlahan. Semua orang yang berada di ruangan tersenyum bahagia. Carlos langsung menghubungi dokter yang tadi menangani Emillio. Dokter datang dengan dua orang perawat. Dokter memeriksa detak jantung dan mata. setelahnya dokter itu memasang steteskop di lehernya.

"kondisi Mr.Guztavo sudah membaik dan besok sudah bisa pulang" ucap dokter itu

"ini suatu keajaiban biasanya pasien lainnya akan bangun besok atau besoknya lagi. Kalau begitu saya pamit. Selamat malam" ucap dokter itu lalu tersenyum dengan semua orang yang ada diruangan itu.

Raymond langsung merangkul Zahera dengan posesif dan menatap tajam pada dokter itu. Semua orang terkekeh karena perilaku Raymond yang sangat posesif pada Zahera. Dokter itu pergi bersama kedua perawat. Setelah kepergian dokter dan kedua perawat,Raymond langsung membawa Zahera ke dalam pelukannya. Zahera membalas pelukan Raymond. Mereka berdua saling melepas rindu.

"my daughter..." panggil Emillio dengan lemas

Zahera langsung melepas pelukan dengan Raymond. Setelahnya Raymond mengecup kening Zahera setelah itu dia membiarkan gadisnya menghampiri ayah kandungnya. Zahera berjalan menghampiri sang ayah. Emillio mengusap puncak kepala putri kandungnya dengan lembut.

"kau putri kandungku. I'm youre dady. Kau Chariva Chiraz Guztavo" ucap Emillio sambil mengelus pipi lembut putrinya dan air matanya mengalir membasahi kedua pipinya yang terhalang oleh kabel oksigen.

"yes dad. I'm youre daughter. Dad maafkan aku karena ku kau harus seperti ini. Mungkin jika dady tak cepat mendorongku maka aku sudah per-"

"shutt...don't say that again. Itu sudah kewajibanku sebagai seorang ayah. Sayang maafkan dady yang saat itu tak bisa menjagamu dan aku tak pantas disebut sebagai ayah. Karena aku tak bisa menjaga bayi yang mana darah dagingku sendiri. Dan maafkan dady,karena dady kau harus menderita. Seharusnya kau bisa bahagia bersama pria yang kau cintai. Maafkan dady karena dady kau harus berpisah dengan pria yang kau cintai. Jika kau ingin membenci dady maka bencilah. Jika kau ingin marah maka marahilah dady yang tak becus ini. Jika kau ingin memaki dady maka makilah. Lakukan yang kau mau sayang. Ucapkan saja apa yang kau mau,maka dady akan mengikutinya"

"no,dad..no. Aku bangga memiliki dady seperti kau. Aku sangat bangga pada kau dad. Aku tak akan bisa membenci,memarahi,dan memaki kau dad. Tanpamu aku tak akan ada didunia. Dan mungkin aku dengan Raymond tak bisa bersatu dad. Maka aku berusaha mengikhlaskannya" ucap Zahera dengan air mata

"sayang,kau putriku. Kau Chariva ku. Dan kau yang seharusnya bertunangan dengan Raymond" ucap Emillio menatap Raymond

"maksud dady?" tanya Zahera yang masih bingung

"dulu saat aku dan Carlos kuliah. Aku dan dia membuat perjanjian yaitu menyatukan kedua putra putri kami di masa depan dalam tali pernikahan. Saat itu,aku tau jika Leona mencintai Raymond. Alhasil aku menyatukan mereka. Tapi kini aku sudah menemukan putri kandungku yaitu kau sayang. Maka dady akan menyerahkan kau dengan pria yang kau cintai. Aku tak akan melarang kau bersama dengan Raymond. Kau mau kan?" Zahera menatap Raymond sedangkan Ryamond kegirangan seperti anak kecil

"eum,aku tak mau" semua orang menatap tak percaya pada Zahera

"sayang jangan berbohong. Aku tau setiap malam kau selalu menangis menatap langit dari jendela kamarmu dan kau berdoa pada Tuhan supaya menyatukan kita dan kau juga meminta pada Tuhan untuk segera mempertemukan kau dengan orangtuamu" ucap Raymond berjalan mendekat pada Zahera

"dari mana kau tau?" ucap Zahera berkacak pinggang dengan tatapan mengintimidasi

"itu sangat mudah bagiku. Asal kau tau gedung apartemen,apartemen,pelayan,sopir,mobil itu dari ku dan jangan lupakan Kayla dia adalah adik Daniel" ucap Raymond dengan sombong. Zahera teringat dengan sesuatu

"seriously,pantas aku sudah pernah dengar nama Ivan. Daniel Ivan dan Kayla Ivan. Dan jangan bilang kalau perhiasan yang kupakai darimu?!"

"of course"

"RAYMOND!! Kau sangat tak sopan" Zahera memukul dada bidang Raymond

***********

To Be Continue

~Thank You So Much For Read,Vote,and Comment~

3 Desember 2020

11.13 am

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang