Happy Reading😄😄
*********
Author pov
"ZAHERAA!!!!" teriak seseorang dari luar kamarnya
Zahera Vildana seorang gadis yang berusia 18 tahun. Memiliki paras cantik dan imut. Dia memilki sifat periang, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Namun siapa sangka dibalik sifat periangnya itu dia memendam kesedihan yang mendalam. Karena sampai sekarang dia tak mengetahui siapa orangtuanya dan dimana orangtuanya berada. Bahkan memiliki foto kedua orangtuanya pun dia tidak punya. Sejak kecil dia tak pernah merasakan kehangatan keluarga, biarpun ia tinggal dengan bibinya dan sepupunya.
Sejak dia masuk ke junior high school dia mulai bekerja di sebuah toko kue yang dimiliki oleh seorang wanita paruh baya yang berusia 50 tahun, dan toko tersebut sudah ada sejak pemiliknya masih berusia 20 tahun. Wow, sudah 30 tahun toko ini berdiri. Setiap pulang dari sekolah, Zahera langsung pergi ke toko kue tersebut. Awalnya dia hanya bekerja sebagai kasir dan penerima pesanan, tapi karena sudah lama bekerja di sana, dia diajarkan sang pemilik cara membuat kue.
Zahera yang tertidur langsung bangun gelagapan karena teriakan dari bibinya. Bella Guivano, dia adalah bibinya yang memiliki sifat seperti penyihir terjahat didunia. Bagaimana tidak, dia selalu bersikap kasar kepada Zahera dan tak segan-segan bermain tangan. Bella memiliki seorang putri yang seumuran dengan Zahera dan sifatnya menurun ke anak semata wayangnya yaitu tak punya hati dan kejam. Yang ada dipikiran mereka berdua adalah uang dan bersenang-senang. Mirisnya uang yang mereka pakai adalah uang hasil jerih payah sang ponakan dan uang haram.
Wanita berhati iblis itulah kata yang tepat untuk mereka berdua. Semua orang tahunya kalau Bella dan anaknya menyayangi Zahera tapi apa yang mereka lihat adalah SALAH. Mereka sudah tertipu dengan aktingnya beserta anaknya. Bahkan akting yang mereka lakukan selama 18 tahun ini tak ada cacat sedikitpun.
Banyak yang bertanya kenapa Zahera memilih untuk bekerja kenapa tidak kuliah atau kuliah sambil kerja. Bella menjawab kalau itu kemauan Zahera dan dia sudah bertanya dengan keponakannya itu dan jawabannya adalah Zahera lebih suka bekerja ketimbang kuliah. Padahal itu hanya tipu daya belaka Bella supaya orang lain berpikiran dia wanita yang berhati malaikat.
Sebenarnya Zahera sudah menyiapkan uang untuknya kuliah, tetapi tidak diperbolehkan oleh bibinya. Mau menentang yang ada malah membuat bibinya marah dan tak segan-segan melukai fisiknya. Apa boleh buat. Dengan terpaksa Zahera harus memendam keinginannya untuk kuliah.
"Dasar anak malas. Zaheraa bangun."
Zahera berlari menuju pintu kamarnya dan membuka kuncinya. Belum sempat menanyakan ada apa dengan bibinya. Lengannya sudah ditarik bibinya dengan kasar untuk ke halaman belakang tempat Zahera mencuci baju tetangganya.
"Aww ... sakit, Bi," ringis Zahera
"Makanya jadi gadis itu jangan malas. Sudah cepat kerjakan itu. Tidak perlu akting!" bibinya meninggalkannya sendirian di halaman belakang.
Tanpa pikir panjang Zahera mengerjakan kerjaannya. Selain bekerja di toko kue, dia juga mencuci baju tetangga sekitar. Itupun jika ada yang memintanya.
'Mom, Dad, i miss you.'
Itulah kata yang dapat diucapkannya setiap harinya. Dia tidak lupa bertanya apakah orangtuanya baik-baik saja, menanyakan dimana mereka, mengucapkan kata rindu, dan menanyakan apakah orangtuanya merindukannya juga. Karena sampai saat ini gadis cantik ini tidak mengetahui siapa orangtuanya. Yang dia miliki di dunia ini hanyalah bibi dan sepupunya. Apakah masih bisa dikatakan keluarga kalau mereka berdua menyakiti gadis yang malang ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lightover
RandomMaafkan aku aku adalah pengkhianat. Aku pria terbrengsek. Aku yang berjanji dan bersumpah memastikan kau selalu bahagia tapi akulah yang membuat luka yang teramat dalam di hidup mu -Raymond Xander Benito- Aku rapuh, aku lemah, aku marah...