chapter 22

130 7 0
                                        

Happy reading

Klo nemuin typo komen

*********

Zahera tertidur di kamarnya setelah 2 jam menangis. Alban, Eryk, Luke, dan Stefan menatap miris ke arah Zahera, sedangkan Rachel masih dipenuhi tanda tanya kenapa kakaknya bisa seperti ini. Semuanya keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang tengah. Rachel menaruh kue-kue yang sudah matang dan lima gelas teh hangat di atas meja ruang tengah.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan kakakku?" tanya Rachel. Sontak semua yang berada diruang tengah menatapnya dengan bingung.

"Apa maksudmu kakak? Apa kau adik kandungnya?" tanya Luke yang mewakili pertanyaan yang berputar di benak mereka masing-masing.

"Bukan, aku hanya orang asing yang ditolong oleh kak Zahera" papar Rachel.

"Ditolong?" tanya Eryk bingung.

"Kemarin sore aku dipaksa oleh ibuku untuk menjadi jalang di club temannya. Aku kabur dari rumah. Aku berlari sambil menangis dan hujan pun turun. Kebetulan waktu itu kak Zahera lewat jadinya aku diajak kerumahnya" semuanya mengangguk paham.

"Siapa namamu?" tanya Eryk.

"Namaku Rachel Britson. Nama kakak semua siapa?"

Sepertinya aku sudah tak asing dengan nama Britson ucap Eryk dalam hatinya.

"Aku Eryk Kristofer, disebelah kiriku Luke Marcello Benito, samping kanan ku Alban Smith, dan sampingnya lagi Stefan Bence" Rachel mengangguk paham.

"Oh ya, sebenarnya apa yang terjadi dengan kakakku?" tanya Rachel menatap satu per satu wajah pria yang berada di depannya.

"Pertunangan yang dihadirinya adalah pertunangan kekasihnya dengan sahabatnya" ucap Eryk dengan sedih ketika mengingat kejadian beberapa jam lalu.

"WHAT?!!" pekik Rachel. Semuanya menundukkan kepalanya.

"Apa sebelum Zahera berangkat, dia menunjukkan wajah sedih atau murung?" selidik Alban.

"No, bahkan dia sangat bahagia ketika mendapat undangan dari sahabatnya. Dia berkata padaku, dia sangat sangat bahagia karena pria yang dicintai sahabatnya sejak 10 tahun lalu kini menjadi tunangannya" papar Rachel.

"Jadi, Zahera sama sekali belum mengetahui hal ini" ucap Luke.

"Shit, dasar gadis licik" umpat Alban.

"Luke, apakah wajah Raymond sedih atau menunjukkan raut sedih?" Alban menatap lekat pada Luke.

"Kemarin aku mengintip kak Raymond dikamarnya, dia terlihat tidak memiliki tujuan untuk melanjutkan hidup, dan pertunangan ini terjadi karena kesalahan dady dan uncle Emilio saat mereka kuliah" papar Luke

"Kalau Raymond sudah tahu tentang pertunangan ini, kenapa dia meminta Zahera untuk menjadi miliknya jika akhirnya dia yang membuat Zahera hancur" ucap Alban menahan emosi untuk membogem wajah Raymond yang berada di manison keluarga Guztavo.

"Tenanglah dude, aku yakin Raymond juga tidak mau melakukan hal ini. Lihatlah, sejak kedatangan Zahera di hidupnya, dia kembali menjadi Raymond yang dulu dan mampu membuat Raymond kita jatuh cinta dalam waktu singkat" bela Eryk.

Jam sudah menunjukkan 2 siang, mereka semua pamit kepada Rachel untuk pulang. Sebelum mereka pulang, mereka semua kembali ke kamar Zahera untuk melihat keadaannya dan juga menitip Zahera pada Rachel. Jika terjadi sesuatu pada Zahera, Alban meminta pada Rachel untuk langsung menghubunginya.

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang