Happy reading
Klo nemuin typo komen
********
5 month later
Seorang gadis sedang berada di Central Park. Dia menatap lurus ke depan. Kejadian itu sudah lama, tapi rasanya dia tiak ingin jauh-jauh dari Raymond dan dia merasakan cintanya semakin tumbuh dalam hatinya. Sudah 5 bulan dia menjauhkan diri dari Raymond dan berusaha melupakannya, tapi entah kenapa pikirannya terpusat pada Raymond. Dia sudah membeli tiket keberangkatannya ke Spanyol. Dia memantapkan dirinya pergi ke sana.
Toko kuenya semakin banyak pembeli bahkan, dia sampai lupa nama-nama perusahaan yang menjadi langganan di tokonya. Dalila's Bakery sudah berkembang menjadi toko kue terbesar dan terlezat di kota ini, bahkan tokonya sudah terkenal sampai Washington DC, California, dan Los Angeles. Karyawan yang sudah bekerja padanya sekitar 50 orang di setiap cabangnya.
Zahera melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia harus segera ke rumah untuk membereskan barang-barangnya. Saat Zahera hendak bangkit dari duduknya, ada seorang pria mengenakan pakaian formal dan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Pria itu menarik tangan Zahera hingga Zahera kembali duduk ditempat semula.
Zahera menatap waspada pada pria itu. Zahera menghirup aroma yang sangat dia rindukan 5 bulan yang lalu. Tapi, Zahera tepiskan pikiran bahwa yang berada di hadapannya adalah pria yang dirindukan dan dicintainya. Pria itu tersenyum sambil melepas kacamata hitamnya. Zahera menatap tidak percaya dan berdiri hendak pergi.
Belum sempat melangkahkan kakinya. Pria itu membalikkan tubuhnya dan membawanya pada pelukan yang sangat dirindukan Zahera. Pria itu adalah Raymond, pria yang dirindukannya. Raymond memeluk Zahera dengan sangat erat. Dia tidak ingin Zahera pergi meninggalkannya. Sudah cukup 5 bulan membuatnya tersiksa karena tidak bisa memeluk Zahera dan berada di dekat gadis yang dicintainya.
Zahera kembali ke alam sadarnya, dia berusaha menanamkan kata-kata di otaknya, bahwa yang memeluknya adalah orang asing yang namanya hendak dihapus dalam ingatannya. Zahera menarik tubuhnya mundur hingga pelukannya dengan Raymond terlepas. Raymond menatap Zahera dengan bahagia karena dia bisa menuntaskan keinginannya untuk memeluk Zahera. Sedangkan Zahera, sebenarnya dalam hatinya sangat senang, tetapi dia menatap Raymond dengan tajam.
"What are you doing?" tanya Zahera dengan ketus dan menatap ke arah lain.
"Memelukmu, sayang" jawab Raymond dengan senang, sudah 5 bulan dia tak mendengar suara Zahera secara langsung. Biasanya dia hanya bisa mendengarnya melalui laporan Daniel dan anak buah yang lainnya. Raymond tahu jika Zahera akan pergi ke Spanyol besok, maka hari ini dia ingin meminta penjelaasn secara langsung dengan Zahera.
"Siapa kau, beraninya memelukku?" ucap Zahera dengan tajam. Zahera senang akhirnya bisa mendengar suara Raymond secara langsung dan mengucapkan kata-kata manis seperti 5 bulan lalu. Tapi, dia kembali teringat dengan wajah Leona.
"A-apa?... aku Raymond pria yang kau cintai, sayang"
"Raymond, aku tidak pernah mencintaimu" ucap Zahera dengan tegas. Padahal dia tidak bisa berbicara seperti itu. Air matanya hendak jatuh, tapi Zahera mengalihkan pandangannya ke sebuah tempat sampah yang menurutnya itu tepat untuk dipandang daripada memandang mata Raymond yang semakin membuatnya sakit hati ketika melihatnya.
"Don't lying to me. Aku tahu aku memang pengkhianat, tapi kau dan aku, kita tidak bisa membohongi perasaan kita masing-masing, sayang"
"Aku tidak membohongi perasaanku" bela Zahera pada dirinya sendiri. Zahera membalikkan tubuhnya, tapi tangannya kembali dicekal oleh Raymond.
"Apa kau akan pergi?... " tanya Raymond dengan lirih.
"Bukan urusanmu"
"Please don't leave me. Andaikan kau tahu bagaimana keadaanku ketika kau tidak ada disisiku. Aku merasa cahaya dan tujuan hidupku hilang. Aku merasa hampa. Ketahuilah ketika aku bisa melihatmu dari dekat, berbicara, menatap matamu, dan memelukmu, aku merasa kembali mendapat tujuan dan arah hidupku. Kau porosku. Sejak 5 bulan lalu aku menyiksa diriku untuk tidak mendekat padamu. Karena aku tahu, jika kau melihat kehadiranku lagi, maka kau akan kembali teringat pada saat kejadian itu. Zah, aku tidak bisa mencintai orang lain selain kau. Aku tak bisa membuka hatiku pada yang lain, karena dalam hatiku sudah penuh dengan dirimu. Pikiranku juga selalu penuh dengan dirimu. Apa kau akan menyiksa dirimu lagi. Aku tahu jika kau masih mencintaiku, kau merindukanku, kau-" ucapan Raymond terpotong dengan ucapan Zahera.
"STOP!!! Benar, iya, aku memang menyiksa diriku. Aku pun sama denganmu. Tapi, ingatlah ada wanita yang cintanya lebih besar daripada aku. Dia sudah bertahan sejak 10 tahun lalu sampai sekarang. Seandainya aku tahu, jika kau pria yang dicintainya maka tidak akan kubiarkan cintaku semakin besar padamu. Dan berusahalah buka hatimu untuknya. Forget me" ucap Zahera dengan berat hati di akhir ucapannya.
"Apa kau benar-benar akan pergi?" Zahera mengangguk lemah.
"Kumohon jangan pergi ke Spanyol. Jika kau tidak pergi maka aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi" ucap Raymond.
"Tidak bisa semua, sudah terlambat. Aku harus pergi. Lupakan aku dan cintai dia" ucap Zahera dan melangkah pergi.
"apakah aku yakin?" tanya Raymond lagi dengan harapan Zahera berubah pikiran.
Zahera menghentikan langkahnya, "Kuharap, kepergianku bisa membuat kau melupakan semuanya tentangku. Dan menerima Leona sebagai calon istri mu"
Raymond membuang napas kasar, "Baiklah jika itu keputusanmu. Aku akan memberi kau waktu untuk menenangkan diri di sana. Aku janji suatu saat nanti aku akan datang menjemputmu. Aku bersumpah" ucap Raymond. Zahera hanya tersenyum dan melangkahkan kakinya.
"Tunggu" Zahera membalikkan tubuhnya.
"Selamat untuk tokomu, sekarang tokomu sudah dikenal di penjuru Amerika" Zahera tersenyum dan berbalik lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Raymond yang menatap kepergian Zahera dengan berat hati.
Zahera masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya untuk pulang ke rumah. Zahera meneteskan air matanya di dalam mobilnya. Dia tidak menyangka jika hari terakhirnya di sini akan bertemu dengan Raymond. Zahera masih bisa merasakan pelukan Raymond sampai sekarang.
*********
To Be Continue
ZAHERA VILDANA
RAYMOND XANDER BENITO
~Thank You So Much For Read,Vote and Comment~
30 November 2020
10.01 am
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lightover
RandomMaafkan aku aku adalah pengkhianat. Aku pria terbrengsek. Aku yang berjanji dan bersumpah memastikan kau selalu bahagia tapi akulah yang membuat luka yang teramat dalam di hidup mu -Raymond Xander Benito- Aku rapuh, aku lemah, aku marah...