chapter 44

98 4 0
                                    

Happy Reading

Klo nemuin typo komen

*************

2 month later......

Author POV

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi keluarga Guztavo dan Benito. Setelah melewati banyak rintangan yang menguji kisah cinta mereka akhirnya mereka sampai pada hari yang dinantikan. Disetiap ujian hidup pasti ada hikmahnya. Tuhan tak akan memberi cobaan pada hamba-Nya apabila hamba itu tak sanggup menjalankan cobaan yang diberikan. Disetiap cobaan ada hadiah yang sangat tak terduga.

Di manison ini sudah ramai tamu undangan yang datang. Para tamu undangan disini tak hanya keluarga, sahabat dan kolega tapi juga ada dari kalangan selebritis dunia. Halaman belakang manison ini disulap menjadi altar. Para tamu undangan sudah menempati kursi mereka masing-masing. Sedangkan kedua mempelai masih berada di kamar masing-masing.

Raymond semakin memperketat pengamanan di sekitar manison. Tak hanya anak buah Raymond saja tapi ada campur tangan kepolisian, anak buah Emillio dan anak buah Carlos. Di depan gerbang menuju manison banyak awak media yang menunggu. Hanya dua awak media yang diperbolehkan masuk kedalam manison.

Sebelum tamu undangan masuk kedalam manison melalui pintu depan, mereka harus menunjukkan kartu undangan dan menjalani pemeriksaan ketat. Ketika mereka baru masuk kedalam manison mereka langsung disuguhi oleh foto-foto prewedding yang dilakukan oleh Raymond dan Chariva di beberapa tempat dan dengan tema yang berbeda-beda. Sebelum mereka menuju altar yang berada di halaman belakang manison mereka harus melewati lorong yang sengaja dibuat untuk jalan para tamu menuju halaman belakang.

"bagaimana perasaan kakak setelah melalui rintangan yang panjang?" tanya Luke yang menatap Raymond yang sedang melihat altar dari jendela kamar nya

"as you look. Apa kau tak bisa melihat kebahagiaan yang ada padaku?" ucap Raymond menatap adiknya

"ya aku melihat bahkan sangat jelas" ucap Luke sambil nyengir

"apa aku sudah rapi? Atau ada yang kurang? Dasi ku, tuxedo ku atau sepatuku kurang mengkilap?"

"astaga kakak. Kau sangat.....perfecto" ucap Luke sambil melipat jari telunjuknya sampai menyentuh ibu jarinya dan ketiga jari lainnya dinaikkannya

(Spanish = sempurna)

"Ray..wow you're so....perfect" ucap Daniel yang baru saja masuk

"acara sebentar lagi mulai" ucap Daniel

Ketiga pria itu berjalan bersama. Setibanya di depan pintu ada lima groonsmen yang tak lain Luke, Stefan, Eryk, Alban dan Daniel. Kelima groonsmen berjalan beriringan dibelakang Raymond. Mereka berjalan melewati lorong yang akan membawa mereka ke altar. Ketika Raymond berjalan di lorong bunga menuju altar para tamu undangan berdiri dan bertepuk tangan. Raymond berjalan ke arah altar. Dia sudah berada di altar bersama pendeta.

"sudah siap" ucap penata rias wanita pada mempelai wanita

"astaga kau sangat cantik pasti Raymond akan terpesona melihatmu" ucap Rachel

"wow youre so preety my daughter" ucap Florie lalu memeluk anaknya

"hei jangan menangis nanti luntur" ucap Florie setelah melerai pelukan dari anaknya. Tangan kanannya mengusap air mata yang hendak menetes

"sayang.." ucap Emillio sambil merentangkan kedua tangannya

"rasanya baru kemarin dady melihatmu berada di box bayi. Rasanya baru kemarin momy mu mengandungmu. Rasanya baru kemarin dady menemani momy berjuang melahirkanmu di ruang bersalin. Kini kau sudah akan meninggalkan kami" ucap Emillio sambil menangkup wajah putri kandungnya dengan tangan kanannya

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang