Happy Reading
**********
Zahera POV
Aku sudah tiba di rumah bibi sekitar setengah jam yang lalu. Tak ku sangka hari ini aku bertemu dengan orang-orang yang kastanya lebih tinggi dariku dan mereka semua menerimaku dengan baik tanpa merendahkan. Orang yang ku maksud adalah Mrs.Bence beserta cucunya Matteo, Leona, dan Alban.
Drttt....drttt
Ku sambar ponselku yang berada di atas kasurku. Terpampang nama grandma di layar ponselku. Ku geser tombol abu-abu menjadi warna hijau.
"............."
"Astaga grandma. Maafkan aku aku lupa ini aku baru sampai di rumah"
".............."
"Baiklah grandma akan ku bicarakan pada bibi ketika dia sudah sampai di rumah"
"...................."
"daghhh"
Astaga... kenapa aku bisa lupa dengan ucapan grandma tadi siang? Tuhan, ampunilah aku. Kata-kata apa yang akan ku ucapkan kepada bibi. Apa bibi akan memperbolehkan? Apapun keputusan kan ku terima dengan penuh hati. Ya Tuhan berikanlah yang terbaik.
Ada suara mobil berhenti di depan rumah bibiku. Aku mengintip dari jendela kamarku. Ternyata yang keluar dari mobil mewah berwarna silver tadi adalah bibiku. Sepertinya hati bibi sedang senang. Ini adalah kesempatan ku untuk berbicara padanya. Wait..... bibiku keluar dengan seorang pria dan sepertinya lebih tua dari bibiku.
Astaga. Apa yang kulihat tadi. Itu sangat MENJIJIKAN. Bibiku berciuman dengan pria tadi. Euw sangat menjijikan. Bibiku berjalan ke arah pintu, dengan secepat kilat aku berlari menuju pintu utama. Saat ku buka pintunya, bibiku tampak terkejut lalu mengulas senyum kepadaku.
Ada apa dengan bibiku. Kesambet roh apa dia bisa tersenyum padaku?
Aku pun membalas senyumannya. Bibiku masuk melewatiku lalu duduk di sofa ruang tamu. Sebelum melewatiku bibi berkata nah gitu kan bagus jadinya aku tak perlu berteriak dan menunggu di luar aku menanggapinya dengan senyuman. Aku menutup pintu lalu duduk di single sofa yang bersebrangan dengan bibiku.
Kenapa bibi terlihat sangat bahagia? Apakah pria tadi telah memberikan hartanya kepada bibi? Atau...... astaga aku tak boleh berburuk sangka apalagi pada bibiku sendiri yang sudah merawat ku sejak kecil!!. Apa ini waktu yang tepat untuk membicarakan apa yang diucapkan grandma? Atau untuk membicarakan kedua orangtuaku? Arghh!!! Banyak sekali pertanyaan yang terlintas di benakku yang mana yang harus kutanyakan.
Grandma
Parents
Grandma
Parents
Tarik nafas keluarkan. Okey sekarang aku fokus ke pembicaraan grandma tadi siang di toko. Tuhan berikanlah yang terbaik.
"Bi Z-Zahera mau.....membicarakan.....sesuatu" bibi menoleh ke arahku dan tersenyum lalu mengatakan
"Apa?"
Kuatkan hati Zahera. Tuhan berikanlah yang terbaik
"Em..... bolehkah Zahera keluar dari sini?" pintaku dengan nada bergetar
"APA!!" bibi melotot padaku lalu tanpa berpikir sebentar
"Baiklah jika itu mau mu. Cepat pergi dari sini!!. Kalau sampai jam 7 kau belum keluar dari sini. Ku pastikan kau tak boleh keluar dari rumah ini. Aku juga sudah MUAK denganmu. CEPAT!! pergi sekarang sebelum aku berubah pikiran"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lightover
RandomMaafkan aku aku adalah pengkhianat. Aku pria terbrengsek. Aku yang berjanji dan bersumpah memastikan kau selalu bahagia tapi akulah yang membuat luka yang teramat dalam di hidup mu -Raymond Xander Benito- Aku rapuh, aku lemah, aku marah...