chapter 4

167 9 0
                                    

Happy Reading

Klo kalian ad nemuin typo komen

********

Author pov

Zahera terpental karena menabrak dada bidang seorang pria dan seseorang yang ditabrak oleh Zahera hanya mundur beberapa langkah mungkin hanya mundur dua langkah. Ponsel seseorang tadi terpental .

"Auww... " ringis Zahera

"Pegang tanganku mari ku bantu berdiri" ucap seorang pria tadi. Zahera menerima uluran tangan dari seseorang dan sekarang posisi Zahera berdiri. Zahera merasakan bokongnya sangat sakit karena mencium trotoar begitu keras.

"Ada yang sakit?" tanya pria tadi

"Tidak... Terimakasih"

Dua pria tadi langsung mencekal tangan Zahera.

"DON'T TOUCH ME!!!" pekik Zahera

"Ikutlah bersama kami cantik"

"NO!!" sarkas Zahera sambil mencoba melepaskan cekalan di kedua tangannya

"Hei kenapa kalian mengganggu dia?" ucap pria yang ditabrak oleh Zahera

"Apa urusanmu?!!" tanya salah satu pria

"Kalian tak perlu. Kalau berani sini lawan aku jangan mengganggu dia. Brengsek"

Dan terjadilah perkelahian antara pria gila tadi dengan seorang pria. Perkelahian mereka sangat sengit hingga membuat Zahera bergidik ngeri. Pria tadi mendapat bogeman di sudut bibirnya sampai mengeluarkan darah. Begitupun sebaliknya dua pria gila tadi mendapat memar dan luka dimana-mana. Diantara mereka tidak ada yang mau mengalah.

Dan final nya, pria tadi mengeluarkan senjata api dari dalam jaketnya. Zahera kaget bukan main begitupun dua orang tadi.

"Pergi atau ku habisi kalian satu persatu saat I.N.I J.U.G.A" ucap pria tadi

"i-iya...ka-kami akan pergi" ucap salah satu dari pria gila yang mau mengganggu Zahera dan mereka lari terbirit-birit bagi mereka yang penting sekarang adalah menyelamatkan nyawa mereka

Dua pria gila tadi sudah hilang tertelan kerumunan manusia. Mudahan aja mereka tak mengganggu orang lain lagi. Seseorang tadi mengambil ponselnya yang tergeletak di trotoar. Di periksa nya ternyata tak ada kerusakan parah bahkan tak retak ataupun lecet sama sekali. Biarpun rusak tak masalah baginya untuk ganti ponsel lagi bahkan dia mampu membeli milyaran ponsel.

Seseorang tadi menghampiri Zahera yang terlihat ketakutan.

"Are you okay?"

"Y-yes...i'm okay. Eum thanks. Entahlah kalau tak ada kau apa yang terjadi" balasnya dengan tersenyum berusaha menutupi ketakutan yang ada pada dirinya

"Ah no problem" manik mata keduanya bertemu

"Namamu siapa?"

"Zahera Vildana" mengulurkan tangan

Pria tadi menerima uluran tangannya "Aku Alban Smith. Benarkah kau Zahera keponakannya Bella Guivano?" Zahera tersenyum

Akhirnya aku bisa bertemu secara langsung dengan gadis ini. Tak kusangka ternyata dia lebih cantik ketika bertemu dengannya langsung dari pada lewat CCTV rumah ucap Alban dalam hati

My LightoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang