Hai, assalamu'alaikum.
Happy reading, sahabatt :)
•••
"Ngapain lu bro?" Tanya seseorang yang tak Alvin kenal.
"Gila kali." Sahut temannya.
"Heh! Sembarangan kalo ngomong, kalo gue gila gak mungkin gue sekolah di sini." Sewot Alvin tak suka, "Mikir tuh pake otak bro jan make dengkul."
"Nyindir diri sendiri ya?" Tanya orang tadi meremehkan.
"Ngajak gelud lo? Ayo, sini!"
Belum sempat siswa tadi menjawab ajakan Alvin, teriakan seseorang membubarkan perdebatan mereka.
"HEI KALIAN? NGAPAIN MASIH DI SITU? CEPAT KEMBALI KE KELAS MASING-MASING!" Ucap guru bk SMA Garuda.
Mereka yang mendengar teriakan tersebut auto melarikan diri ke kelas mereka masing-masing. Takut dimasukkan ke ruang bk.
"Dasar bocah! Ga puas apa ya udah dikasih waktu 15 menit untuk istirahat malah ngulur-ngulur lebih lama." Gumam guru bk tersebut.
Bu? Jangan nyalahin muridnya, salahin gurunya kenapa ngasih waktu cuman sebentar. 15 menit doang cuman muat buat antri di kantin. Ya gak woii?
•••
"Mau kemana lu, Than?"
"Toilet, mau ikut?"
"Enggak mwehehe." Jawab Alvin cengengesan.
"Bu? Ijin ke toilet." Ucapnya pada guru fisika yang sedang mengajar.
"15 menit."
Sebenarnya Nathan hanya bosan saja di kelas, apalagi fisika bukan mapel yang ia suka. Ke toilet hanya alibinya saja, tetapi entah kenapa kakinya malah berjalan menuju toilet juga.
Terkadang hati, otak dan lisan bisa bekerja sama. Ingat! Hanya untuk waktu tertentu, bukan seterusnya.
Setelah selesai dari toilet, ia berjalan menuju lorong anak mipa. Sendirian, gaada yang nemenin. Kasian.
Dari lorong anak ips, ia melihat seorang perempuan sedang berlarian karena dikejar oleh laki-laki yang mungkin sekelas dengannya.
Saat mereka melewati lorong mipa, perempuan tersebut tak melihat ke arah jalan. Dan akhirnya BRUKK!
"Woii! Kalo jalan liat-liat dong." Pekik sang perempuan karna ia menabrak seorang lelaki sampai membuat tubuhnya jatuh dan pantatnya mencium lantai dengan estetok.
Perempuan tadi pun berdiri dibantu teman laki-laki tadi. Sebelum Nathan menjawab pekikan perempuan tadi, ia sempat melirik ke arah bad perempuan itu.
Amanda Salsabila. Nama yang cantik, tapi sayang gak secantik kelakuan orangnya. Eh? Apasih, ngawur banget hati gue. Batin Nathan
"Temen lu bahkan dinding-dinding yang diem tuh tau kalo yang nabrak itu lu bukan gue!" Ucap Nathan santai.
"Delicious aja lu make nyalahin gue. Emang ya, gaada maling yang mau ngaku." Ujarnya dengan esmosi.
"Eh ngapain make kata-kata gue?"
"Ha? Delicious maksud lu? HAHAHA MIMPI. Bukan lu kali yang nyiptain katanya."
"Tapi gue yang pertama kali make buat kata-kata."
"Heh ngapa jadi bahas ginian, back to topic!"
"Oh iya. Ekhem, kalo salah gausah ngelak. Jelas-jelas lu tadi lari-lari sama cowok di belakang lu itu, udah kayak film India. Sedangkan gue jalan santai di sini dan lu salahin? Where are you eyes?" Ngegas Nathan karna tak terima disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins and Friends
Teen Fiction[ON GOING] Menceritakan tentang Nathan dan Natasha, dua anak kembar tak identik. Hari-harinya mereka habiskan hanya untuk berdebat hal-hal yang sepele. Ketika masuk SMA, mereka berdua dipertemukan dengan 4 orang yang kini mereka sebut dengan sahabat...