DUA PULUH SEMBILAN

164 30 7
                                    

Nathan berbaring di kasur kamarnya dengan pikiran yang terbang entah kemana. Dia tengah memikirkan kejadian tadi siang di sekolah. Dia berpikir, apakah Manda melakukan itu karena Manda ingin balas dendam kepadanya? Tapi, apa iya? Bahkan, mereka baru saja jadian tadi pagi. Apa secepat itukah Manda melupakannya? Apa hanya karena dia berbincang dengan saudara kembarnya, Manda jadi marah? Ah, iya, Manda, kan, belum mengetahui statusnya dengan Natasha.

"Cukup rumit, tapi nggak apa-apa," Nathan lantas menghela nafas gusar.

Di sini, Nathan tengah pusing memikirkan hubungannya. Sedangkan di kamar Natasha, dia malah tampak kesenangan.

Arya
Online

Arya?«

20 menit kemudian.

•?

Mau minta tolong boleh?«

•Apa?

Em, gue mau minta tolong buat diajarin Matematika bab 4, lo bisa, kan? Lo, kan, pinter«

•Knp hrs gw?

Y-ya karna lo pinter, lah, apalagi?«

•Hm, perpus bsok

Oke, makasih sebelumnya«

Read.

Natasha langsung lompat-lompat di atas kasurnya. Ah, dia sangat senang sekarang. Padahal, Natasha sudah paham pelajaran Matematika bab 4, itu hanya alibi alias modusnya Natasha yang ingin diajari oleh Arya. Sekalian PDKT, ya, friend.

Semoga saja besok berjalan lancar, rasanya Natasha tidak sabar ingin cepat-cepat pagi dan ia akan belajar bersama Arya.

Tetapi, kegiatan melompatnya harus terhenti ketika Nathan membuka pintu kamar Natasha. Keduanya kompak diam tanpa ada yang menegur.

"Kalau mau masuk ketuk pintu dulu, Than," tegur Natasha lalu turun dari kasur dan berjalan menghampiri Nathan.

"Ya maaf, kirain lagi belajar," jawab Nathan. "Ngomong-ngomong, ngapain lo lompat-lompat di atas kasur? Mau cosplay jadi monyet? Atau, mau kasur rusak?"

"Heh, sekata-kata lo! Gue lagi seneng tau!" Decak Natasha sebal.

"Seneng kenapa?" Tanya Nathan penasaran.

"Kepo!"

"Pelit nggak mau ngasih tau," cibir Nathan.

"Halah, pasti nanti lo bilang-bilang. Lo, kan, ember pecah!" Tukas Natasha.

"What?! Ember pecah?" Bingung Nathan.

"Ck! Kuno lo! Istilah ember pecah aja nggak tau. Katanya pinter, eh ini nggak tau," cibir Natasha.

"Ember pecah nggak ada di pelajaran, Maimunah!" Kesal Nathan.

"Ada! Siapa bilang nggak ada?"

"Gue!" Nathan menjawab dengan asal.

"Lo kurang jauh bel-"

"Bacot! Gue ke sini mau curhat malah lo marahin, nggak jadi, lah." Cemberut Nathan lalu beranjak ingin pergi.

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang