TIGA BELAS

275 38 0
                                        

Hai, assalamu'alaikum.

Happy reading, sahabatt!!

•••

Lalu tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya, membuat Angga, Dimas dan Aldi panik.

"Man? Lu kenapa? Jan bikin gue panik." Heboh Angga.

"Apasih? Gue gapapa." Sewot Amanda lalu pergi dari tongkrongan.

"Lah? Kenapa tuh anak?"

"Ora ruh."

"Keknya emang bener kesurupan deh."

•••

Keesokan paginya. Di meja makan, sebuah keluarga sedang makan dengan tenang.

Drtt-drtt...

Suara telpon mengganggu ketenangan mereka.

Ternyata, telepon itu dari sekretaris sang papa yang memberitahukan hal penting.

"Kalian nanti berangkat barang aja ya? Papa ada meeting mendadak sekarang." Ucap sang papa.

"Iya, pa." Jawab Athan dan Acha bebarengan.

Detik selanjutnya sang papa pamit lalu pergi ke kantor.

"Kalian nanti naik apa?" Tanya sang mama.

"Naik motor aja." Jawab Acha, sedangkan Athan hanya mengangguk.

"Yaudah."

Setelah pamit, mereka berdua bergegas menuju sekolah.

Sampai di parkiran sekolah, Acha kesusahan saat mau membuka helm. Alhasil, Acha meminta bantuan pada Athan.

"Athan? Bukain dong, gue gabisa buka." Rengeknya.

"Gitu aja gak bisa, cemen." Ejek Athan.

"Biasanya juga bisa kok, helmnya aja yang lagi gak bersahabat." Elaknya.

"Sama aja."

"Gak!"

"Serah, dah tuh."

"Makacihh." Ucap Acha dengan nada imut."

Apaansih? Sok imut banget tuh cewek di depan Nathan. Batin seseorang yang sedang bersembunyi di belakang tong sampah.

"Woi! Ngapain di sini? Mau cosplay jadi tukang sampah?" Ejek Alvin.

"Apaansih?" Kesalnya lalu pergi.

"Dih, untung gue ingetin, kalo gak dikira aneh lu sama orang." Gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Lama." Ucap seseorang dari belakang Alvin lalu berjalan mendahuluinya.

"Eh Arya, maapin abang udah buat kamu nunggu." Ujarnya dengan alay bin lebay lalu berlari kecil mengikuti Arya.

Di kelas X IPS 1.

Suara tendangan pintu dari luar membuat kelas tersebut hening. Disusul seseorang yang masuk dengan raut wajah kesal.

"Ya Allah, Manda, lu bikin gue jantungan tau gak?" Ujar Samsul, teman sekelasnya.

Perempuan tadi adalah Amanda, entah kenapa pagi-pagi seperti ini ia sudah memasang raut wajah tak enak.

"Manda? Kamu kenapa?" Tanya Diki, pacarnya.

"Gapapa." Jawab Amanda dengan lesu.

"Yaudah, aku ke kantin dulu ya."

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang