TIGA PULUH SATU

238 24 12
                                    

Di motor, Nathan dan Natasha sama-sama diam. Untungnya Nathan terbebas dari jeratan Amel saat pulang sekolah tadi. Kalau tidak, mungkin Nathan saat ini sedang berboncengan dengan Amel, bukan Natasha.

"Tadi jam istirahat lo kemana?" Tanya Nathan memulai percakapan diantara mereka.

"Ke perpus," jawab Natasha.

"Tumben jadi anak rajin," celetuk Nathan.

"Iya, lah, emang lo?" Balas Natasha.

"Haha, jadi tadi lo nggak makan siang, dong?" Tanya Nathan lagi.

"Nggak, cuma makan roti. Itu, pun, punya Arika." Jawab Natasha.

"Mau mampir buat makan dulu nggak? Uang gue masih ada, nih," tawar Nathan.

Aduh, Nathan baik banget sama kembarannya :))

"Boleh, deh." Jawab Natasha.

"Oke."

Nathan, pun, memarkirkan motornya di parkiran restoran. Restoran ini resto yang disukai oleh keluarga si kembar. Tetapi, si kembar terakhir ke sini saat ia awal masuk SMA. Mereka berdua ke sana bersama sang Mama. Dan kali ini, mereka ke sini hanya berdua. Keluarga si kembar sekarang jarang mempunyai waktu bersama dikarenakan Daniel--papa si kembar, sibuk dengan pekerjaannya.

Setelah turun dari motor, mereka lanjut berjalan menuju restoran tersebut dan mencari tempat duduk. Lalu dilanjut dengan mereka yang memesan beberapa makanan.

"Gue ke toilet bentar, ya, kebelet." Ujar Natasha dan tanpa menunggu persetujuan dari Nathan, Natasha langsung pergi begitu saja ke toilet.

"Dasar bocah," gerutu Nathan.

Setelah menyelesaikan acara 'kebelet'nya, Natasha, pun, bergegas menuju mejanya bersama Nathan tadi.

Tetapi di tengah perjalanan, dia melihat seorang perempuan yang dia kenal saat di rumah neneknya minggu lalu. Entah dia bersama siapa, Natasha tidak tahu, intinya dia sedang bersama seorang laki-laki dengan seragam yang sama, khas anak Garuda.

Mereka tampak sedang beradu argumen, Natasha melihat Amel tampak emosi di sana. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Natasha hanya melihat dari kejauhan.

"Sapa nggak, ya?" Batin Natasha.

Natasha berniat menyapa Amel, tetapi bunyi dering di handphonenya mengalihkan niatnya. Natasha menatap handphonenya, nama kembarannya terpampang jelas di layar handphone Natasha.

Natasha menolak panggilan tersebut lalu berbalik dan menghampiri meja kembarannya. Sampainya di meja, Natasha melihat kembarannya dengan wajah yang tidak enak dipandang.

"Kena-"

Ucapan Natasha terpotong karena Nathan yang langsung menyambar dengan jutek.

"Lo ke toilet buat buang air apa mandi?" Jutek Nathan.

"Luluran," asal Natasha lalu duduk di kursinya.

"Pantes," cibir Nathan.

"Sewot amat, bang!" Gurau Natasha.

"Sok asik!"

Perdebatan mereka terus berlanjut sampai mereka akan pulang. Nathan yang emosian dan Natasha yang suka mengejek. Perpaduan yang sangat pas bukan?

-

Siang hari pukul 14.00 WIB. Di jam-jam seperti ini, biasanya Mutiara akan istirahat dan bermalas-malasan. Dia akan berhalu dengan berlagak seperti model terkenal yang sedang tampil di atas panggung. Tidak lupa dia juga akan berdada ria layaknya artis yang punya banyak fans. Dia juga sering berdiri di depan kaca dan melenggak-lenggokkan tubuhnya seperti model terkenal.

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang