DUA PULUH

210 25 4
                                    

-

"ALPIN! BERHENTI NGGAK, LO!" teriak Nathan sembari mengejar Alvin. Cowok itu ingin menepati janjinya tadi malam, yaitu gelut dengan Alvin di lapangan. Tetapi, Alvin malah menghindar.

"GUE MAU BOKER, ANJRR! SABARAN DIKIT NGAPA?" balas Alvin dengan teriakan juga sembari berlari ke arah toilet.

"Kenapa nggak bilang dari tadi?!" geram Nathan saat sudah berdiri di depan Alvin.

"Lupa," sahut Alvin. "Dahlah, gue mau boker dulu. Sana lo!"

"Emang kurang ajar si Alpin," kesal Nathan. Kemarahannya belum tertuntaskan, ia akan ke kantin saja. Es teh sepertinya mampu menangkan panas di otaknya.

Dari jauh, ia dapat melihat siluet cowok dan cewek yang tengah mengobrol. Alpin seperti mengenal mereka.

Di sisi lain, Manda tengah di kantin ingin membeli jajanan untuknya dan Riska, sahabatnya. Tak sengaja ia bertemu dengan Arya.

"Eh, Arya, ya? Yang di tongkrongan BH itu?" tanya Manda ramah.

Arya seketika menoleh, "Ya."

"Kayaknya gue baru ketemu lo sekarang setelah dari tongkrongan BH, lumayan lama," ucap Manda.

"Hm, sama," sahut Arya dengan senyum tipis.

"Cuek amat lo!" ujar Manda dengan menjotos bahu Arya pelan. Keduanya pun sama-sama terkekeh.

"Btw, lo ngapain ke sini?" tanya Manda lagi.

"Beli minum," jawab Arya singkat.

"Oh, yaudah, deh. Gue duluan, ya! See you," pamit Manda lalu melangkah pergi meninggalkan kantin.

Nathan yang berada di depan pintu kantin, langsung bersembunyi. Ia tidak ingin Manda melihatnya.

Setelah memastikan Manda pergi, Nathan mulai berjalan ke arah Arya yang masih berdiri kaku dengan melihat ke arah bahunya. Entah apa yang dia lakukan.

"Woi!" sentak Nathan yang membuat Arya tersadar.

Muka terkejut Arya kini kembali ke datar, "Apa?"

"Nggak, lo tadi ngomong sama siapa?" Nathan berpura-pura bertanya.

"Bukan siapa-siapa," jawab Arya singkat.

"Bohong! Masa lo sampe ketawa gitu," selidik Nathan.

"Kepo, lo!" saat Arya ingin pergi, Nathan segera mencekal tangan Arya.

"Lo suka dia?" tanya Nathan curiga.

"Nggak," jawab Arya santai.

"Bohong dosa," sahut Nathan dengan masih mencekal tangan Arya.

"Udah gue bilang, gue nggak suka dia. Kalo lo suka, sana pacarin," ujar Arya dengan senyum miringnya.

"Yakin, nggak bakal cemburu?" tanya Nathan remeh.

"Gimana mau cemburu? Lo aja belum pacarin dia, lagian kayaknya dia nggak suka sama lo. Setiap ketemu lo aja dia selalu marah-marah. Tapi sama gue dia ramah," ujar Arya menantang.

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang