Sudah dari dua puluh menit yang lalu, Natasha sibuk mengobrak-abrik isi lemarinya. Bahkan kini kamarnya sudah seperti kapal pecah. Penuh dengan baju yang berserakan.
Bayu sudah menunggunya di bawah sejak lima menit yang lalu, dan Natasha masih bingung akan memakai baju apa. Ia menggaruk keningnya sebentar. Lantas menemukan ide. Ia menuruni anak tangga dengan pelan, lantas mengintip ke arah ruang tamu.
Di sana ia menemukan kembarannya sedang berbincang dengan Bayu. Bayu memakai kemeja lengan pendek warna putih dan celana panjang warna hitam. Setelah melihat style Bayu, Natasha langsung mendapatkan ide. Cewek itu berlari pelan menuju kamarnya.
Natasha berdiri di depan kaca, ia memperhatikan penampilannya. Kemeja putih lengan panjang, yang ia baluti dengan dress hitam selutut.
"Ini cocok nggak, ya?" Natasha berpikir sebentar, "dicocok-cocokin aja, deh."
Tanpa pikir panjang, Natasha segera menyambar tasnya dan memakai flatshoes. Cewek itu segera berlari kecil menuju ruang tamu.
"Hai, nunggu lama?" Tanya Natasha dengan sedikit terengah.
"Lo ngapain aja, sih? Gue yang nggak nungguin lo aja udah lumutan duduk di sini. Apalagi Bang Bayu," balas Nathan yang membuat Natasha emosi.
"Gue nggak nanya lo."
"Nggak lama. Mau berangkat sekarang?" Tawar Bayu yang diangguki Natasha.
Keduanya lalu berjalan keluar, tentunya setelah Bayu pamit pada Nathan.
"Woi, lo nggak mau pamitan sama gue, Cha? Berdosa lo," pekik Nathan tak terima.
"Males. Bye, jomblo!" Natasha terkikik di akhirnya.
"Kembaran biadab," umpat Nathan pelan seraya memperhatikan kembarannya yang dibukakan pintu mobil oleh Bayu. Cewek itu mengulurkan lidahnya sesaat sebelum masuk mobil.
Mobil yang dikendarai Bayu pun melaju, meninggalkan Nathan yang nemplok di pintu dengan keadaan mengenaskan. Laki-laki yang baru putus dengan pacarnya itu tampak menampilkan wajah memelas.
"Gini amat nasib orang ganteng yang jomblo."
Sementara Natasha, ia cekikikan di mobil Bayu. Menertawakan keadaan kembarannya. Bayu tersenyum samar.
"Seneng banget kayaknya, ya," komentar laki-laki itu dengan pandangan ke depan.
Natasha menoleh dan tersenyum, "Seneng aja bisa ngetawain Athan. Apalagi pas liat ekspresinya."
"Gue kira karena kita mau jalan juga."
"Maksudnya?" Natasha gagal paham dengan balasan Bayu.
Bayu menggelengkan kepalanya, "Udah laper?"
"Belum, enggak tau kalo nanti."
Bayu mengangguk sekilas. Natasha masih menatap Bayu dari samping. Cowok itu terlihat gagah saat sedang menyetir.
Dalam hati Natasha bimbang. Seperti ada beberapa kata yang akan ia lontarkan, tetapi tertahan. Ia ragu dan tak mau kegeeran.
"Kenapa?" Bayu menoleh setelah merasa diperhatikan.
"Enggak apa-apa. Kita mau ke mana, Kak?"
Bayu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Natasha. Dahi Natasha mengkerut, akhirnya ia memilih diam dan menatap jalanan.
---
Hari ini Arika terpaksa menemani tunangannya ke toko alat tulis. Alvin bilang, ia butuh beberapa alat tulis untuknya di kelas sebelas nanti. Dan mengajak Arika adalah keputusan yang benar. Karena cowok itu bingung ingin membeli apa saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins and Friends
Novela Juvenil[ON GOING] Menceritakan tentang Nathan dan Natasha, dua anak kembar tak identik. Hari-harinya mereka habiskan hanya untuk berdebat hal-hal yang sepele. Ketika masuk SMA, mereka berdua dipertemukan dengan 4 orang yang kini mereka sebut dengan sahabat...