LIMA BELAS

274 32 0
                                        

Assalamu'alaikum.

Hallo, guyss!

Ada yang kangen gak sih sama cerita ini? Gaada yaudahh!

HAPPY READING!!

•••

Belum sempat Alvin membalas cerocosan si tukang emosi, suara kursi yang ditarik paksa mengalihkan atensi mereka.

Disusul beberapa lontaran pertanyaan dari seseorang yang mereka kenali.

"Rik? Lu masih marah? Jan ngambekan dongg!"

"Iya, Rik, lu jan baperan napa? Kan kita udah minta maap."

"Hooh, janji deh gak akan ngulangin lagi."

"Lu mau apa biar gue beliin?"

"Eskrim mau, Rik?"

"Snack ma-"

"Eh kenapa nih neng cantik? Lagi marahan, ya?" Tanya Alvin.

Sepertinya Alvin memang butuh asupan gizi segera, pantas tadi ia mengeluh lapar, otaknya agak miring karna kebanyakan ngeBACOT jadinya ia tak fokus. Sudah tau mereka lagi marahan malah ditanya : )

Para pembaca tetep semangat ngehadapin Alvin ya, jangan patah hati, eh jangan patah semangattt!!

"Udah tau lagi marahan masih ditanya, punya mata, kan? Buat ngelihat?" Damprat Nathan.

"Lu daritadi emosi terus sama gue, Than? Gue ada salah apa sama lu?" Tanya Alvin dengan wajah se-serius mungkin, apa ia sudah lelah?

Suasana mendadak hening hanya karna Alvin bertanya seperti itu, tak biasanya, pikir mereka.

Alvin tak punya sifat seperti ini karena ia jagonya ngelawak sama tukang tertawa, tak pernah serius seperti ini.

Tiba-tiba,

"Pfft, HAHAHA! Kocak banget muka kalian." Ucap Alvin dengan tertawa terbahak-bahak. Dasar Alvin sialn!

"Gak lucu!" Sentak mereka semua, kurang ajar si Alvin, beraninya mempermainkan perasaan mereka.

MARKIBAS : MARi KIta BAlaS.

Serangan bertubi-tubi mereka berikan kepada sang pembuat resah. Sedangkan yang jadi objek meringis sembari menangkupkan kedua tangan di depan dada dan mengucapkan maaf.

"Orang kek lu enaknya mati, Pin." Sungut Nathan.

"Hooh, nyusahin orang aja."

"Mati kek lu! Mati!"

"Untung kalian temen gue, kalo gak-" Ucapan Alvin dipotong oleh Arika.

"Kalo gak apa?" Galak Arika.

"Gue belum selesai bicara, anj-astaghfirullah. Gara-gara lu pada gue jadi sering ngomong kasarr." Kesal Alvin.

"Udah-udah, gak jadi makan ntar." Lerai Natasha.

"Eh iya, gue laper dari tadi padahal. Kalian sih, udah lama, ngajak berantem pula." Sungut Alvin.

"Bodo!"

"Untung gue orangnya sabar."

Setelahnya mereka mulai memesan makanan. Karena pelayannya cewek, Alvin jadi ada kesempatan untuk menggoda pelayan tersebut. Dasar buaya darat.

"Mbak? Punya flashdisk gak?" Tanya Alvin mulai beraksi.

"Mulai dah tu gombalannya." Gumam mereka.

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang