TIGA PULUH EMPAT

152 20 0
                                    

"Gas!" Panggil Raka.

Ia berjalan ke arah Bagas yang sedang makan siang bersama Bayu di kantin, diikuti Rachel dan Anita. Mereka berlima ini sekelas, di XI Mipa 1. Tetapi Bagas dan Bayu berada di kantin terlebih dahulu karena mereka berdua baru saja keluar dari ruang osis. Maklum, KetOs dan WaKetOs.

"Udah makan aja lo berdua, traktir, dong!" Pinta Raka lalu duduk di kursi yang ada.

"Dateng-dateng malah langsung minta traktir, nggak ada uang lo?" Balas Bagas.

Rachel menyahut, "Bukannya ngga ada uang, kita berdua di sini mau minta pajak jadian sama lo. Lo udah jadian sama Anita, kan? Hayo, ngaku!"

"Bertiga sama gue," sahut Bayu santai.

"Hah? Siapa yang bilang gue jadian sama Anita?" Tanya Bagas bingung.

"Anita," jawab Rachel asal.

Bagas menoleh ke arah Anita, "Emang iya?"

"Nggak, kok, Rachel sendiri yang langsung ngerangkum. Padahal, kan, aku nggak pernah ngasih pembahasan."

Rachel menoleh pada Raka dan menepuk pundaknya, "Orang pinter emang beda, ya?"

Raka sontak tertawa. Pacarnya ini ada-ada saja. Bagas dan Anita ikut terkekeh.

Anita tersenyum dan menjawab, "Kan emang iya, Chel."

"Oke, jadi intinya lo ngarang." Tukas Bagas pada Rachel.

"Enak aja, kalo gue ngarang, Anita pasti udah ngasih gue nilai 0. Buktinya dia malah ngomong gini 'Ahaha minta aja ke Bagas, gue nggak ada uang'." Ungkap Rachel dengan detail.

"Itu artinya Anita ngasih gue kesempatan buat memperbaiki nilai alias remedi. Dan udah cukup ngebuktiin kalo lo sama Anita emang pacaran. Kalo nggak, Anita nggak bakal ngomong gitu." Rachel melanjutkan.

Bagas dan Anita saling pandang lalu memberikan tatapn tak terartikan. Rachel menatap mereka berdua penuh harap, semoga saja jawabannya 'iya'. Karena memang dia sangat mendukung hubungan mereka berdua.

Akhirnya Bagas mengangguk dan membuat Rachel bersorak, "Oke, gue traktir. Tapi ini semua bukan karena gue jadian sama Anita."

Anita mengangguk membenarkan.

"Ck! Yaudah, lah, terserah. Yang penting dapet makan gratis. Iya, kan, beb?"

"Betul!" Sahut Raka.

"Yaudah sono pesen," suruh Bagas. "Beliin buat Anita sekalian."

"Lo mau apa, Nit?" Tanya Rachel.

"Em, mie ayam."

"Kamu, kan, tadi malam udah makan mie. Ganti, nasi goreng aja." Ralat Bagas.

"Yah, yaudah." Pasrah Anita.

"Hm, perhatiannya." Sindir Rachel.

Raka menyahut dengan candaan, "Kan baru jadian, beb. Masih anget."

"Anjai, anget." Balas Rachel.

Raka dengan refleks memelototi Rachel, "Nggak boleh ngomong jorok!"

"Emang anjai jorok, ya?"

"Kan diulang lagi," Raka menatap Rachel dengan pandangan yang tajam. Setajam mulut tetangga.

"Iya, deh, maaf!" Cemberut Rachel.

"Keburu bel, tuh," sindir Bagas.

Raka dan Rachel nyengir, kemudian berjalan ke toko yang ada di kantin. Bayu mengikuti karena tidak ingin menjadi nyamuk di antara Bagas dan Anita.

The Twins and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang