Happy Reading guys!
"Rehan Adiwijaya, pria cerdas dan berwibawa ternyata tidak secerdas yang orang lain katakan." Ujar seorang wanita dari dalam sel penjara.
"Apakah kau sudah bosan hidup?" Tanya Rehan dengan nada yang sinis.
"Aku sudah tidak perduli lagi dengan hidupku, karena tujuanku adalah menghancurkanku." Ujar Mia tak kalah sinisnya dengan Rehan.
"Tapi sayangnya tujuanmu telah gagal."
"Cara yang pertama mungkin memang gagal, tapi untuk yang kedua tidak akan gagal."
Mia berbicara dengan bangga dan bahagianya seolah dia akan menang dalam pertarungan antara dirinya dengan mantan bosnya itu.
"Apa maksudmu?" Tanya Rehan yang belum mengetahui rencana apa yang telah Mia siapkan untuknya.
"Apa kau ingat kejadian satu tahun yang lalu?"
Rehan mencoba mengingat-ingat kejadian apa yang terjadi tepat satu tahun yang lalu. Rehan mencoba terus mengingat dengan keras, hingga ingatannya kembali mengingat kejadian dimana dia tanpa sengaja menabrak sebuah mobil hingga mobil itu terjun ke sungai. Setelah itu Rehan tidak mengetahui bagaimana keadaan dari penumpang mobil tersebut dikarenakan Rehan langsung melarikan diri.
"Kau akan melaporkanku ke polisi? Aku tidak takut." Ujar Rehan dengan percaya diri.
"Polisi tidak begitu menakutkan, tapi aku yakin jika aku memberitahu istrimu dia pasti akan sangat kecewa. Hahahaha..."
Tawa Mia membahana, suara tawanya melambangkan kebahagiaannya karena telah menjebak Rehan untuk yang kedua kalinya, dan Mia yakin bahwa untuk yang terakhir ini dia akan berhasil.
"Itu tidak ada hubungannya dengan istriku."
"Tidak ada hubungannya maksudmu." Ujar Mia.
"Coba aku tebak, kamu pasti belum tahu mobil siapa yang telah kamu tabrak waktu itu bukan?" Lanjutnya.
Rehan mulai merasa sedikit khawatir sekarang, entah mengapa hatinya menjadi berubah. Hatinya kini diselimuti oleh rasa khawatir dan rasa takut. Rehan menduga-duga apakah mobil yang Rehan tabrak itu adalah milik saudara dekat Kiara atau mungkin...
"Mobil itu..." Rehan tidak berani melanjutkan ucapannya. Lidahnya kelu dan terasa sulit untuk mengatakan sesuatu.
"Ya, mobil itu adalah mobil yang dikendarai oleh Kiara dan kedua orang tuanya. Kiara begitu beruntung karena dapat selamat setelah mobilnya terguling ke sungai, tidak seperti kedua orang tuanya yang langsung tewas di tempat." Jelas Mia membuat Rehan sangat terkejut oleh fakta yang ada.
"Tidak mungkin, itu tidak mungkin." Ujar Rehan tidak percaya.
Bagaimana mungkin suatu kejadian bisa begitu kepetulan seperti ini. Kedua mertuanya meninggal karena kecerobohannya, bahkan dia melarikan diri setelah menewaskan dua orang sekaligus hingga membuat seorang wanita yang lemah lembut menjadi seorang yatim piatu.
Dan setelah membunuh kedua orang tua wanita itu, Rehan bahkan semakin membuat anak itu lebih menderita dalam dekapannya yang tajam hingga wanita itu tidak mampu hidup ataupun mati.
Rehan merasa telah menjadi manusia yang paling buruk di dunia ini. Betapa banyak kesalahan yang telah dia buat. Mampukah dia kembali ke rumah untuk melihat istrinya?
Jangankan untuk bertemu istrinya, hanya sekedar melihat rumah itu saja mungkin Rehan tidak sanggup.
"Sadarlah Rehan. Kau yang telah melakukan hal itu dan kamu harus bertanggung jawab atas semua yang telah kamu lakukan." Ujar Mia untuk membuat Rehan semakin hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Istri Impian (End)
RomansaWanita hanya mengharapkan pernikahan yang berjalan dengan lancar dan bisa menjalani pernikahan itu dengan harmonis. Namun, tidak semua wanita mendapatkan hal yang diinginkannya. Ada sebagian wanita mungkin mendapatkan pernikahan dan suami impian me...